Catatan Si'her

"Wellcome internetduniakita.blogspot.com silahkan kunjungi Artikel kami jangan lupa beri komentar dan saran thank's :)

Lagi browsing-browsing di internet terus nemu hal-hal menarik yang sama sekali tidak pernah terlintas di benak kita. Yup berikut hal-hal unik di dunia yang menarik untuk disimak :)
  1. Anak-anak mempunyai 20 gigi awal. Orang dewasa punya 32.
  2. Karena langkanya logam, piala Oscars yang dibagikan pada perang dunia ke II terbuat dari kayu.
  3. Setiap Siklus 11 tahun, kutub magnet pada matahari bertukar tempat. Siklus ini dinamakan “Solarmax”.
  4. Ada 318.979.564. 000 kemungkinan kombinasi pembukaan pertama pada catur.
  5. Ada lebih dari 300 bakteri pembentuk karang gigi.
  6. Macan adalah anggota terbesar dalam keluarga kucing.
  7. Nomer 172 dapat ditemukan pada uang kertas 5 dollar amerika, pada gambar semak-semak di bawah Lincoln Memorial.
  8. Pohon kelapa membunuh 150 orang tiap tahun. Lebih banyak daripada hiu.
  9. Pada poster film Pretty Woman Julia Roberts terlalu pendek untuk bisa sejajar dengan Richard Gere. Maka digunakan model Shelley Michelle sebagai tubuh Julia.
  10. Daerah kutub kehilangan matahari selama 186 hari dalam setahun .
  11. Kode Telephone Internasional untuk Antartica adalah 672.
  12. Bom pertama sekutu dijatuhkan di Berlin pada perang dunia ke II. Membunuh satu-satunya gajah di Kebun Binatang Berlin.
  13. Rata-rata hujan jatuh dengan kecepatan 7 mil per jam.
  14. Butuh 10 tahun bagi Leonardo Da Vinci untuk melukis Mona Lisa. Lukisan itu tidak ditandai dan di beri tanggal. Leonardo dan Mona mempunya susunan tulang yang persis sama dan menurut sinar X, ada 3 versi lukisan di bawah lukisan itu.
  15. Nama dari kembar gemini adalah Castor dan Pullox.
  16. Gerakan Bruce Lee sangat cepat sehingga mereka harus melambatkan film agar kita bisa melihat semua gerakannya.
  17. Satu kilo dari berat badan kita mengandung 7000 kalori.
  18. Darah sama kental dengan air laut.
  19. Air laut di samudra Atlantik lebih asin dari pada di samudra Pasifik.
  20. Topeng tokoh Michael Myers di film horor Helloween sebenernya topeng tokoh Captain Kirk (Star Trek) yang di cat putih, karena kurang dana.
  21. Nama asli butterfly (kupu-kupu) adalah flutterby.
  22. Bayi lahir setiap 7 detik.
  23. Satu dari 14 wanita Amerika berambut pirang asli. Prianya hanya satu dari 17.
  24. The Olympic adalah saudara dari kapal Titanic, dan melayani dengan selamat selama 25 tahun.
  25. Saat Titanic karam, 2.228 orang ada di dalamnya. Hanya 706 yang selamat.
  26. Sampai usia 6 bulan, bayi bisa menelan dan bernapas secara bersamaan. Orang dewasa tidak bisa.
  27. Alasan kenapa di iklan jam kebanyakan jarum menunjuk pukul 10.10, karena jam seperti sedang tersenyum.
  28. Tiap tahun bulan menjauh 3.82 cm dari bumi.
  29. Saat kita bertahan hidup dan tidak ada bahan makanan, sabuk kulit dan sepatu keds adalah makanan terbaik untuk dimakan karena mengandung cukup gizi untuk hidup sementara.
  30. Dalam satu tetes air mengandung 50 juta bakteri.
  31. Dengan menaikan kaki pelan2 dan berbaring tenang dengan punggung lurus, kita tidak akan tenggelam di pasir hisap.
  32. Satu dari 10 orang hidup di suatu pulau.
  33. Memakan seledri membuang kalori lebih banyak dari pada kalori yang terkandung dalam seledri itu sendiri.
  34. Lobster dapat hidup selama 100 tahun.
  35. Permen karet tidak dijual di Disney Land.
  36. Mangunyah permen karet saat mengupas bawang mencegah kita menangis.
  37. Rahang kucing gak bisa bergerak kekiri dan kanan.
  38. Nama Artic (kutub utara) berarti beruang dalam bahasa Yunani (Arktos), dan memang beruang kutub hanya ada di kutub utara.
  39. Jika kira berdiri di dasar sumur, kita bisa melihat bintang walaupun di siang hari.
  40. Suara yang kita dengar dari dalam kerang bukan suara ombak laut, tapi suara aliran darah dalam kepala kita.
  41. Teknik mengaduk terbaik bukan dengan gerakan memutar, tapi dengan gerakan huruf W.
  42. Adegan band yang terus bermain musik saat Titanic tenggelam adalah kisah nyata.
  43. Buku Guinness Book of Records memegang rekor sebagai buku yang paling banyak dicuri dari perpustakaan.
  44. 35% dari orang yang ikut kontak jodoh lewat internet, sudah menikah.
  45. Coca Cola dulu berwarna hijau.
  46. Secara fisik, babi tidak bisa melihat ke langit.
  47. Semua beruang kutub kidal.
  48. Kelelawar selalu belok kiri jika terbang keluar gua.
  49. Jim Henson pertama kali memakai kata Muppet. Kombinasi dari “marionette” dan “puppet”.
  50. Gajah satu-satunya hewan yang tidak bisa meloncat.
  51. The Michelin man (figur berbaju dan bertopi putih diiklan Michelin) bernama Mr. Bib. Nama aslinya Bibendum pada iklan pertama tahun 1896.
  52. Kita tidak bisa menjilat siku kita sendiri.
  53. Kata “lethologica” menggambarkan saat dimana kita tidak bisa mengingat apa yang kita inginkan.
  54. Siput bisa tidur selama 3 tahun.
  55. Diatas khatulistiwa melintas sekitar 200 satelit asing, termasuk satelit mata-mata.
  56. Orang di Cina lebih banyak yang berbahasa Inggris dari pada orang di Amerika.
  57. Karena pengaruh rotasi bumi, kalau kita melempar kearah barat, lemparan kita akan lebih jauh jatuhnya dari pada kearah timur.
  58. Kursi listrik ditemukan oleh seorang dokter gigi.
  59. Kita berulang tahun bersama 9 juta orang dari seluruh dunia.
  60. Setiap manusia dalam hidupnya rata-rata habis untuk menunggu dilampu merah selama 2 minggu.
  61. Botol aqua dan tempat makan plastik baru bisa terurai dengan sempurna dalam tanah setelah 50.000 tahun.
  62. Kucing bisa membuat lebih dari 100 bunyi vokal, anjing hanya bisa sekitar 10.
  63. Kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang bisa terbang.
  64. Jika boneka Barbie adalah manusia, ukurannya adalah 39-23-33 (99-58,5-84 cm). Tingginya sekitar 215 cm dan punya leher 2 kali lebih panjang daripada manusia normal.
  65. Tikus beranakpinak sangat cepat dan dalam waktu 18 bulan, dua tikus dapat memiliki lebih dari 1 juta keturunan.
  66. Memakai Headphone selama 1 jam dapat mengembangbiakan bakteri dalam kuping 700 kali lebih cepat.
  67. Seekor Babon bernama ‘Jackie’ menjadi prajurit resmi dalam angkatan bersenjata Afrika Selatan pada Perang Dunia I
  68. Bibliophile adalah sebutan untuk kolektor buku-buku langka. Bibliopole adalah penjual buku-buku langka.
  69. Jantung ikan paus biru berdenyut 9 kali dalam semenit.
  70. Arabic numerals bukan berasal dari Arab, tapi diciptakan di India.
  71. Kupu-kupu melihat dengan 12.000 mata.
  72. Bulan February tahun 1865 adalah satu-satunya bulan dalam catatan sejarah yang tidak sempat mengalami bulan purnama.
  73. Ayam yang sudah terpenggal lehernya masih mampu lari sepanjang lapangan bola sebelum benar-benar mati.
  74. Kecoak bisa hidup 9 hari tanpa kepala, dan akan mati karena kelaparan.
  75. Di Bumi, satu tahun adalah 365 hari. Di planet Merkurius satu tahun adalah 2 hari.
  76. Umur dari capung adalah 24 jam.
  77. Pada Usia 3 bulan janin manusia mulai terbentuk sidik jari.
  78. Butuh waktu 6 bulan untuk kuku kaki tumbuh dari bawah paling bawah sampai ujung kuku.
  79. Daya ingat ikan hanya 3 detik.
  80. Broccoli dan kembang kol adalah sayuran yang berupa bunga.
  81. Anak baru lahir memiliki 350 tulang. Mereka menyatu atau menghilang sampai menjadi 206 pada usia 5 tahun.
  82. Tidak ada bukti yang pasti siapa yang membangun Taj Mahal.
  83. Dalam survey terhadap 200.000 burung unta selama 80 tahun, tidak ada satupun yang mengubur kepalanya dalam tanah.
  84. Shuttlecock untuk badminton harus punya 14 bulu.
  85. Mutiara bisa larut dalam cuka.
  86. Babi tidak dapat berkeringat karena tidak punya kelenjar keringat. Mereka berlumur lumpur untuk mendinginkan kulitnya.
  87. Venus dan Uranus adalah planet di tata surya kita yang berputar melawan jarum jam. Jadi matahari terbit dari barat di planet ini.
  88. Microwave ditemukan setelah seorang ilmuan yang berjalan melewati tabung radar mendapati permen coklatnya meleleh disakunya.
  89. Ikan hiu kebal terhadap kanker.
  90. Rusa Santa bernama: Dasher, Dancer, Prancer, Vixen, Comet, Cupid, Donner, dan Blitzen.
  91. Beberapa jenis cacing pita akan memakan dirinya sendiri jika kelaparan.
  92. Alpabet Hawai terdiri dari 12 huruf saja.
  93. Nama paling populer di dunia adalah Muhammad.
  94. Bola mata kita beratnya sekitar 28 gram.
  95. Paru-paru kiri lebih kecil dari paru-paru kanan karena memberi tempat terhadap jantung.
  96. Pinguin hanya ada di kutub selatan, dan tidak bisa menyebrangi equator.
  97. Kebanyakan orang bisa mendengar lebih baik dengan kuping kanan.
  98. Vitamin pada buah biasanya terdapat pada kulitnya.
  99. Rata-rata klakson mobil berbunyi pada nada F.
  100. Pria lebih mampu membaca tulisan dengan ukuran huruf kecil daripada wanita.
  101. Bulan purnama 9 kali tebih terang daripada bulan setengah.
  102. Untuk setiap patung memorial orang diatas kuda, jika 2 kaki depan kuda mengangkat, maka orang tersebut tewas dalam pertempuran, jika satu kaki kuda yang terangkat, maka orang tersebut meninggal karena luka dalam pertempuran, jika 4 kakinya menginjak tanah, orang tersebut meninggal secara normal.
  103. Beruang dewasa dapat lari secepat kuda.
  104. Tulang kuda lebih banyak 18 buah dari tulang manusia.
  105. Ubur-ubur terdiri dari 95% air.
  106. Kulit Zebra adalah putih yang bergaris hitam.
  107. Kecuali manusia dan monyet, semua mamalia buta warna.
  108. Tikus dan kuda tidak bisa muntah.
  109. Penguin adalah burung yang tidak bisa terbang tapi bisa berenang.
  110. Astronot dilarang mengkonsumsi kacang sebelum menjelajah ruang angkasa karena jika buang angin dalam baju khusus astronot dapat membahayakan mereka.
  111. Sebelum ada pesawat jet, Jetlag disebut Boatlag.
  112. Kucing berkeringat melalui telapak kakinya, terutama saat mendengar gonggongan anjing.
  113. Coklat meleleh dalam mulut karena titik lelehnya adalah 35 derajat celcius.
  114. Dalam perang dahulu, orang yang buta warna dibutuhkan dalam tim pendeteksi kamuflase di militer.
  115. Sapi tidak punya gigi atas.
  116. Pendeta Mesir kuno mencabuti setiap helai rambut dan bulu dari badan mereka.
  117. Buaya tidak bisa menjulurkan lidah.
  118. Semut selalu jatuh miring ke kanan jika diberi racun serangga.
  119. Kucing rumah benci bau lemon dan semua yang berbau sitrus.
  120. Donal Bebek dilarang beredar di Finlandia karena Donal tidak pakai celana.
  121. Nama asli Donal bebek adalah Donald Flauntleroy Duck.
  122. Indra perasa kupu-kupu ada di kakinya.
  123. Dry Ice tidak meleleh, tapi menguap.
  124. Mata burung unta lebig besar dari otaknya.
  125. Bintang laut tidak punya otak.
  126. Tiap manusia punya telinga yang berbeda.
  127. Telur segar tenggelam di air, telur yang kadaluarsa mengambang.
  128. 80% dari seluruh binatang di dunia adalah serangga.
  129. Kacang adalah salah satu bahan untuk membuat dinamit.
  130. Ratu Elizabeth I menderita Anthophobia (takut akan mawar).
  131. RSVP adalah Respondez s’il Vous Plait yang artinya “mohon jawaban”.
  132. Mata manusia yang sehat (tidak buta warna) dapat menbedakan 500 jenis warna abu-abu.
  133. Ikan mas yang bunting disebut “twit”.
  134. Eropa adalah benua tanpa padang pasir.
  135. Lalat meloncat mundur saat akan terbang.
  136. Sekeor kucing memiliki 32 otot pada tiap telinga.
  137. Macan mempunyai kulit yang belang,bukan hanya bulu yang belang.
  138. Kambing mempunya pupil mata segi empat.
  139. Novel pertama yang menggunakan mesin tik adalah Tom Sawyer.
  140. Hamster sangat suka makan jangkrik.
  141. Pemantik ditemukan sebelum korek api.
  142. Rata-rata dalam setiap batang permen coklat terdapat serangga yang meleleh bersamanya.
  143. Tanduk badak terbuat dari rambutnya yang mengeras.
  144. Kutu rambut sebenarnya lebih suka hidup di kulit kepala yang bersih dari pada yang kotor.
  145. Kulit beruang kutub sebenarnya hitam. Bulunya berwarna bening, dan tampak putih di salju.
  146. Landak punya sidik jari yang mirip manusia.
  147. Mahluk yang bisa tersipu-sipu hanya manusia.
  148. Jika kita memelihara ikan mas dalam ruangan yang gelap, warnanya akan berubah putih.
  149. Wanita berkedip dua kali lebih banyak dari pria.
  150. Ikan hiu kehilangan gigi lebih dari 6.000 buah setiap tahun, dan gigi barunya tumbuh dalam waktu 24 jam.
  151. Julius Caesar tewas dengan 23 tikaman.
  152. Jerapah dan tikus bisa bertahan hidup lebih lama tanpa air dari pada unta.
  153. Perut memproduksi lapisan lendir setiap dua minggu agar perut tidak mencerna organnya sendiri.
  154. 98% dari perkosaan dan pembunuhan dilakukan oleh keluarga dekat atau teman korban.
  155. Semut dapat mengangkat beban 50 kali tubuhnya.
  156. Sebutir kismis yang dijatuhkan kedalam gelas berisi sampanye segar akan bergerak naik turun dalam gelas.
  157. Benjamin Franklin anak bungsu dari orangtua bungsu keturunan ke 5 dalam keluarga bungsu.
  158. Lidah jerapah panjangnya sekitar 50 cm.
  159. Mulut menghasilkan 1 liter ludah setiap hari.
  160. Kita bernafas kira-kira 23.000 kali setiap hari.
  161. Kata ZIP (kode pos) adalah kepanjangan dari “Zoning Improvement Plan”.
  162. Seumur hidup kita meminum air sebanyak kurang lebih 75.000 liter.
  163. Setiap orang, termasuk kembar identik, sidik jari dan tekstur lidahnya tidak ada yang sama.
  164. Pria kehilangan 40 helai rambut tiap hari. Wanita 70 helai.
  165. Tanda “save” pada Microsoft Office programs menunjukan gambar floppy disk dengan shutter terbalik.
  166. Albert Einstein dan Charles Darwin, keduanya menikah dengan sepupu pertama mereka (Elsa Lthal dan Emma Wedgewood).
  167. Unta punya 3 kelopak mata.
  168. Sehelai rambut di kepala kita mempunyai masa tumbuh 2 sampai 6 tahun sebelum diganti dengan rambut baru.
  169. Otot yang bekerja paling cepat ditubuh kita adalah otot dikelopak mata yang membuat kita berkedip. Kita bisa berkedip 5 kali dalam sedetik.
  170. Tanpa dicampur ludah di dalam mulut, kita tidak akan merasakan rasa makanan.
  171. Kuku jari tangan tumbuh 4 kali lebih cepat daripada kuku kaki.
  172. 13% orang di dunia adalah kidal.
  173. Hampir semua lipstik mengandung sisik ikan.
  174. Bayi yang baru lahir berat kepalanya 1/4 dari berat tubuhnya.
  175. Kita sebenarnya melihat dengan otak. Mata hanya berupa kamera yang mengirim data ke otak. 1/4 bagian dari otak digunakan untuk mengatur kerja mata.
  176. Kalajengking bisa dibunuh dengan menyiramnya dengan cuka, mereka akan murka dan menyengat dirinya sendiri.
  177. Tahun 1830an saus tomat biasa dijual sebagai obat.
  178. India mempunyai Undang-undang hak untuk sapi.
  179. Nama negara Filipina berasal dari nama Raja Phillip.
  180. Nama Jeep (jip) diampil dari singkatan “GP”, bahasa militer untuk General Purpose.
  181. Orang yang menggunakan tangan kanan, kira-kira 9 tahun lebih panjang umur dari orang kidal.
  182. Jika semua emas dalam laut ditambang, setiap manusia di dunia bisa mendapat emas 20 kg masing2.
  183. Jika lever manusia berhenti bekerja, manusia akan mati dalam 8 sampai 24 jam.
  184. Jika matahari tiba-tiba padam, butuh 8 menit bagi manusia untuk menyadarinya.
  185. Dalam 4000 tahun, tidak ada jenis binatang peliharaan baru.
  186. 25% dari tulang manusia ada di kaki.
  187. David Sarnoff adalah orang yang menerima sinyal Titanic dan meyelamatkan ratusan nyawa. Dia akhirnya menjadi kepala jaringan radio, the National Broadcasting Company (NBC).
  188. Berdiri lama tanpa menekuk lutuk sama sekali akan membuat kita pingsan.
  189. Bawang putih yang kita gosok di tumit kaki akan meresap dapat tercium dalam nafas kita.
  190. Dengan merentangkan kedua tangan sejauh mungkin, jarak dari kedua ujung tangan adalah sama dengan tinggi kita.
  191. Liburan selama sebelas hari berarti kita punya waktu hampir sejuta detik untuk menikmatinya.
  192. Dalam film Silence of The Lambs, tokoh Hannibal Lecter tidak pernah berkedip.
  193. Merebus telur burung unta butuh waktu 40 menit.
  194. Jaguar takut pada anjing.
  195. Gajah hanya tidur 2 jam dalam sehari.
  196. Johnny Deep takut pada badut.
  197. Ganymede adalah bulan planet Jupiter, merupakan bulan terbesar di tata surya kita, lebih besar dari planet Merkurius.
  198. Di Italia, Micky Mouse lebih dikenal dengan nama “Topolino”.
  199. Susu sebenarnya lebih menyerupai makanan daripada minuman.
  200. Ada lebih dari 450 jenis susu di dunia. 240 berasal dari Prancis.
  201. Nyamuk lebih suka anak-anak daripada orang dewasa.
  202. Partikel debu di dalam rumah sebagian besar berasal dari sel kulit mati.
  203. Rata-rata orang bergerak 40 kali dalam tidurnya.Sumber :Internet/zawa.blogs


SARANG LEBAH DAN KEAJAIBAN AL QUR’AN


Abd Al Mun’im AI Hefni(*)

(*) Guru besar masalah lebah dan serangga Fakultas Pertanian, Universitas Al-Azhar, Mesir dan Fakultas Observasi Lingkungan Pertanian daerah kering, Universitas King Abdul Aziz, Kerajaan Saudi Arabia.

Ayat ayat tentang lebah dalam Al Qur'an Al Karim tidak lain adalah rentetan petunjuk tentang keajaiban ilmiah. Mukjizat Al Qur'an masih terus dikisahkan dan ilmu dari waktu ke waktu menyingkapkan kepada kita tentang berbagai mukjizat tersebut. Maha benar Allah dengan firman-Nya:
Nya:
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tentang bukti bukti kebesaran kami dan dalam diri mereka sendiri, sehingga jelas bagi mereka bahwa sesungguhnya Al Qur'an adalah kebenaran."(QS 41:53)

“Kami telah menurunkan kitab kepadamu yang menjadi penjelasan terhadap segala sesuatu, rahmat dan kabar gcmbira untuk umat Islam" (QS 16:89).

Fakta dan ayat ayat ini betul betul diyakini oleh para pendahulu kita dan ilmu menyingkapkan kepada kita salah satu segi keajaiban ilahi dan keajaiban Al Qur'an dalam ayat ayat ini. Auf bin Malik bin Abi Auf al Asyja`i r.a. telah beriman dengan Al Qur'an Al Karim dan dengan semua yang dibawanya. Diriwayatkan, bahwa ketika pada suatu waktu ia sakit kepadanya ditanyakan, apakah ia akan dirawat, Ia menjawab:

"Beri saya air karena Allah telah berfirman: "Dan kami telah menurunkan air yang banyak manfaatnya dari langit ...... “(QS 50:9). Beri saya madu karena Allah SWT telah berfirman: "…Di dalamnya terdapat kesembuhan untuk manusia…” (QS 16:69).

Kemudian ia mengatakan supaya diberi minyak zaitun karena Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman:

"Dari pohon zaitun yang banyak manfaatnya.” (QS 24:35)

Semua permintaannya ini lalu dikabulkan. Ia mencampurkan semua itu dan meminumnya, lalu ia sembuh. Di dalam Al Qur'an Al Karim yang oleh banyak orang dipelihara dalam dada, di samping yang ada di depan kita sekarang, banyak terdapat kebaikan.

Barangkali permulaan. yang lebih baik adalah dengan memulai pembicaraan tentang tempat tinggal atau sarang lebah. Allah SWT menyebutkan tentang lebah dalam. Al Qur'an Al Karim:
"Kami memberitakan kepada lebah supaya kamu. mengambil tempat tinggal dari bukit, dari pohon dan dari apa yang mereka bangun." (QS 16:68).
Dalam kehidupan dan tempat tinggal jenis lebah secara umum dan lebah madu secara khusus terdapat bukti yang paling agung atas kemampuan dan keluasan ilmu Allah SWT melalui keajaiban ilmiah yang dikemukakannya dalam Al Qur'an Al Karim.
Berbagai saintis telah mengkaji kehidupan tingkah laku dan tempat lebah madu. Di antara mereka adalah Butler (1954), Snodgrass (1956), Wafa (1963), Root (1974), Abd al Lathif dan Abu an Naja (1974), Perusahaan penerbitan Dadant (1975), Crane (1975,1977,1980,1990), Crane dan Graham (1985), al Hamashi (1979), Morse (1980), al Bambi (1989), Abd as Salam (1990) dan al Hefni (1994).

Sedangkan mengenai jenis jenis lain dari lebah yang bukan penghasil madu, yaitu jenis jenis yang suka menyendiri atau semi mengelompok, maka kecenderungan. yang ada sekarang adalah untuk mempelajari dan mengetahui informasi lebih banyak lagi tentang hal ini. Sejarah fisika dan kebiasaan membuat sarang dari lebah yang suka menyendiri telah menarik perhatian banyak peneliti bidang ilmu kehidupan serangga. Di antara mereka adalah Fabrc (1879 1907) dan Rcaumur (1942). Sedangkan keeenderungan dalam sejarah ilmu hayat ini telah sampai ke tingkat atas dalam pengkajian pengkajian yang dilakukan oleh Malyshev (1936). Juga banyak sains yang telah mempelajari tingkah laku membuat sarang lebah penyendiri antara lain seperti yang dilakukan oleh Linsley (1952 1955), Hobs (1956), Linsley (1958), Linsley dan Hurd (1959), Krombein (1967), Mazed (1967), Elbery (1968), Stephenel (1969), Allam (1972), al-Hefni (1974), Miehenes (1974) dan al Badawi (1976). Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan taufik kepada kita dan kepada semua orang untuk melakukan penelitian lanjut dalam bidang ini sehingga mukjizat (keajaiban) ilmiah dalam AlQur'an dan As Sunnah dapat dicakup seluas mungkin.
Metode Penelitian
Lebah dengan komposisi, tabiat tingkah laku dan proses kelahirannya merupakan salah satu bukti kebesaran Allah dalam lembaran alam yang bisa diselidiki dengan pengamatan teliti melalui mata telanjang dan penemuan-penemuan ilmiah sepanjang sejarah. Namun segi keajaiban ilmiah Al-Qur’an dalam bidang ilmu tentang lebah dan tempat tinggalnya adalah bahwa nuansa ayat Al Qur'an yang dibaca dan didengarkan telah membawa isyarat-isyarat dan petuniuk petunjuk yang dibuktikan oleh ilmu akhir-akhir ini melalui pengamatan pengamatan teliti dan penyingkapan-penyingkapan teoritis empiris (telah disebutkan sebelumnya) yang masih saja menjadi tanda tanya di kalangan ilmuwan tentang serangga atau lebah dari hari ke hari.
Penelitian ini adalah sebuah usaha sederhana dari penulisnya untuk bersaham dalam bidang ini dengan upaya kecil. Jika ada yang benar, maka itu adalah dari Allah dan bila ada yang salah maka ia adalah dari penulis sendiri.
Berdasarkan itu, maka penelitian ini secara. khusus adalah usaha untuk menyingkapkan keajaiban. ilmiah Al Qur'an dalam ayat 68 surat an Nahl dan bertujuan menguraikan petunjuk petunjuk yang dibicarakan oleh kitab kitab tafsir, hadits dan leksikon bahasa tentang ayat ini. Penelitian ini juga menguraikan hal hal yang diungkapkan oleh percobaan percobaan dan penelitian-penelitian dalam bidang ini. Pengetahuan. tentang ini mendukung, menafsirkan dan merinci keterangan ringkas yang diberikan oleh ayat ayat Al Qur'an yang antara lain menegaskan bahwa Al Qur'an dengan seluruh ayatnya betul betul berasal dari sisi Allah Yang Maha Bijaksana, Maha Mengetahui yang diturunkan melalui malaikat Jibril terpercaya ke dalam hati pemimpin dari orang orang terdahulu dan belakangan melalui bahasa Arab yang jelas, sejak lebih kurang seribu lima ratus tahun yang lalu.

Hal hal yang disebutkan tentang lebah madu dalam penelitian ini sesungguhnya adalah hasil pengalaman pergumulan yang lama sekali dengan berbagai kelompok lebah madu dan. pengamatan terus menerus terhadap ilham ilahi kepada makhluk yang diberi berkat ini serta tingkah lakunya sebagai kelompok yang individu individunya saling membantu, Ia juga merupakan hasil rujukan kepada penelitian dan berbagai referensi dalam bidang ini.

Bahasa ini ditulis dengan metode yang memungkinkan pembaca menguasainya dengan baik serta menghubungkan antara berbagai sisinya. Karena. itu, maka dasar penulisan dijadikan sebagai unsur unsur yang merupakan kerangka umum permasalahan. Unsur unsur itu adalah:
1. Ayat ayat an Nahl ini serta posisinya dari sudut aqidah.
2. Dunia lebah.
3. Pemahaman kata dan dilalah (petunjuk; indikasi) wahyu.
4. Hubungan manusia dengan. permasalahan. lebah dan permasalahan aqidah.
5. Pemahaman kata an Nahl serta indikator indikatomya.


1. Ayat Ayat tentang Lebah dan Posisinya dari segi Aqidah

Seperti diterangkan dalam tafsir Fi Zhilalil Qur 'an, ayat surat an Nahl diturunkan di Mekah yaitu ayat yang membahas masalah aqidah dan topik-topik besamya berhubungan dengan masalah keTuhanan, wahyu dan kebangkitan. Topik topik ini ditampilkan dalam konteks ayat ayat al-kauniyyah (tentang alam) sehingga memperjelas keagungan penciptaan, keagungan nikmat dan keagungan ilmu serta pengamatan. Semua itu saling bertautan dalam keselarasan yang dapat diamati di antara berbagai bentuk, sorotan, ungkapan ritme, kasus dan topik. Secara keseluruhan ia memiliki ritme yang tenang dan irama yang biasa, tetapi penuh dengan nuansa. la menghimpun seluruh alam ini: langit dan bumi, matahari dan bulan, siang dan malam, gunung dan laut, perbukitan dan sungai, naungan dan keteduhan, tumbuh tumbuhan dan buah buahan, hewan dan burung. la juga menghimpun antara dunia dan akhirat, rahasia dan keghaiban. Semua itu adalah melatih otak, nurani dan diri manusia serta mengetuk manusia pada semua tingkatan persepsi dan ilmunya dengan susunan bahasa yang tenang dan halus di mana tidak terdapat suara berdengking, seperti ditemukan pada surat al Anam dan ar Ra'd misalnya. Tetapi dengan ketenangannya menyentuh semua segi batin dan fisik dalam wujud manusia. la menuju kepada otak yang sadar seperti juga menuju kepada perasaan yang intuitif. Ia sesugguhnya menggugah mata supaya melihat, telinga supaya mendengar, perasaan supaya merasa, intuisi supaya tersentuh dan otak supaya mengamati. Seorang insan berakal setelah itu tidak lagi memiliki sikap selain menyerahkan diri dan beriman dengan penuh ketaatan.

Ayat ayat surat an Nahl ini membicarakan rahasia fakta ilmiah yang tidak disingkapkan kecuali pada masa masa terakhir ini saja. Di dalamnya mengandung bukti bukti wahyu dari Allah tentang keistimewaan keistimewaan lebah bagi orang yang memahaminya dan ilmuwan yang spesialis yang menghargainya sehingga ilmuwan pendebat yang fanatik, apalagi yang bukan ilmuwan, tidak lagi mempunyai alasan untuk mendebat. Secara umum ini saja sudah cukup karena ia memantulkan segi keajaiban ilmiah Al Qur'an dalam topik ini (yaitu topik "Lebah serta tabiat dan tingkah lakunya”). 2. Dunia Lebah
Betul penyebutan lebah dalam sejumlah ayat Al Qur'an dengan sebutan teliti yang merinci tentang tabiat tingkah laku dan produksinya, kemudian penamaan sebuah surat dengan nama an Nahl (lebah) tidak hanya menunjukkan penghormatan terhadap lebah sekedar sebuah isyarat dan bukti kemukjizatan belaka. Hal itu karena beberapa pertimbangan. Pertama, keterdahuluan Al-Qur'an dalam menyebutkan beberapa rincian tentang dunia lebah dan tempat tinggalnya, sekalipun diketahui pada masa wahyu diturunkan, namun ia tidak dipahami dengan pemahaman mendalam seperti yang dilakukan oleh manusia kontemporer hari ini. Kedua, dunia lebah itu luas yang penuh fakta ilmiah yang tabiat aslinya tidak mungkin disingkapkan sepanjang waktu dan ia mampu sepanjang fase sejarah sebagai bahan untuk meyakinkan kebenaran agama ini dan inilah segi lain keajaiban ilmiah Al Qur'an dalam bidang dunia lebah.

Betul dunia lebah itu luas dan besar. Dari segi kegiatan lebah maka semua individu lebah mengetahui benar kewajibannya dan melaksanakannya dengan cara terpadu yang sangat baik bersama individu individu lain dalam kelompok. Alat alat pengaturan dan pengontrolan itu tertanam dalam fitrah yang diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala pada diri lebah. Setiap individu bekerja untuk kelompok karena itu masyarakat lebah ini kelihatan seperti sebuah sosok tubuh bahkan sebuah umat atau bangsa.

"Tidak ada yang melata di bumi atau pun yang terbang dengan kedua sayapnya, kecuali ia adalah umat (bangsa) seperti kamu....”(QS 6:38).

Maha suci Allah, Maha Pencipta berfirman pula:

"Maha suci Tuhan kami yang memberikan karunia kepada segala sesuatu yang diciptakan Nya, kemudian menunjukinya." (QS 20:50).
Ayat ayat khusus tentang lebah tidak lain dari satu rentetan bukti keajaiban ilmiah yang dimulai dengan firman Nya:
"Tuhanmu mewahyukan kepada lebah ...” (QS 16:68).

3. Pengertian dan Indikasi kata Wahyu

Banyak mufassir yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan wahyu pada ayat"Kami mewahyukan kepada lebah" adalah ilham, petunjuk dan pengajaran. Asy Syaikh Abu Ali Al Fadhal bin Al Hasan dalam tafsimya menambahkan bahwa itu dikatakan, dijadikan dalam gharizah (instink)nya yang tidak diketahui oleh yang lain. Wahyu dalam bahasa Arab mempunyai beberapa segi antara lain berarti kenabian (ramalan), ilham, isyarat petunjuk dan rahasia. Dalam pengertian kenabian adalah seperti pada firman Nya:
"... dan la mengutus Rasul. lalu la mewahyukan (membuatkan) apa yang dikendakinya dengan izin Nya." (QS 42:51)
la adalah dalam pengertian ilham pada firman Nya:
"Tuhanmu mewahyukan (memberi ilham) kepada lebah…” (QS. 42:51) (QS 16:68). ”Kami mewahyukan(memberi ilham) kepada ibu Musa ... “(QS 28:7).

Dalam pengertian isyarat petunjuk dalam firman Nya:
"Lalu la mewahyukan (memberi isyarat petunjuk) kepada mereka supaya mereka bertasbih." (QS 19:11).
Mujahid mengatakan bahwa pengertian adalah "Memberi isyarat petunjuk kepada mereka”. Adh Dhahak mengatakan bahwa maksudnya adalah "dituliskan (ditetapkan) untuk mereka." Dalam pengertian rahasia:
"....Mewahyukan (merahasiakan) sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa kata “(QS 6:112).

Asal kata wahyu dalam pemahaman orang Arab adalah bahwa seseorang menyampaikan sesuatu kepada temannya secara sembunyi sembunyi dan tertutup. Dikatakan auhalahu wa auha ilaihi "diwahyukan untuknya atau diwahyukan kepadanya” adalah dengan pengertian bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala mengilhamkan kepada lebah supaya mengambil rumah, tempat tinggal, sarang dan tempat kediaman di bukit bukit, pohon pohon dan lain lain.
Kesimpulannya wahyu dipakaikan untuk para Nabi seperti dalam firmanNya:
"Allah tidak mungkin berkomunikasi dengan manusia kecuali melalui wahyu atau di balik tabir atau mengutus seorang Rasul dengan izin Nya kepada slapa yang dikehandaki Nya" (QS 26:51).

Mari kita perhatikan kalimat auha (mewahyukan). Wahyu itu bisa berarti ilham untuk selain Nabi dan Rasul seperti dalam firman Nya:
"Kami mewahyukan (mengilhamkan) kepada lbu Musa…” (QS 28:7).
Barangkali juga berarti ilham kepada binatang seperti pada firman Nya:
"Tuhanmu mewahyukan (mengilhamkan) kepada Lebah..." (QS 16:68).

Barangkali pula wahyu itu berarti Perintah dan izin, khususnya bila kata itu, digunakan bersama benda padat, seperti Firman Allah dalam surat al Zalzalah ketika membicarakan tentang bumi:
"...bahwa Tuhanmu mewahyukan kepadanya."

Maksudnya mengizinkan kepadanya dan memerintahkan. Jelaslah bahwa yang dimaksud dengan wahyu dalam firman Allah:
"Tuhanmu mewahyukan kepada lebah..." (QS 16:68).

Bahwa Allah SWT memberi ilham dan petunjuk.kepada kelompok lebah supaya membuat rumah yang dapat melindungi mereka beserta anak anak mereka di bukit bukit dan di pohon pohon dan juga di tempat tempat yang didiami manusia. Pengertian ilham Allah kepada lebah adalah ia menetapkan dalam dirinya dan menciptakan dalam gharizah nya supaya melakukan perbuatan-perbuatan menakjubkan yang telah membingungkan otak manusia ini, di mana sarang sarang ini dibangun di bukit bukit atau, pohon pohon atau tempat tempat yang digunakan manusia sebagai tempat tinggal. 4. Hubungan Manusia dengan Masalah Lebah dan Masalah Aqidah
Menarik perhatian bahwa al khithab (pesan) di sini dengan menggunakan dhamir al mukhathab (kata ganti orang kedua) "kamu” (kaf) yaitu rabbuka (Tuhanmu). Ayat suci tidak menggunakan kalimat wa auhallahu ila an-nahl "Allah mewahyukan kepada lebah" atau wa auhaina ila an nahl "Kami mewahyukan kepada lebah". Namun ayat suci ini berbunyi: auha rabbuka ila an-nahl "Tuhanmu mewahyukan kepada lebah" (QS 16:68).

Orang kedua. di sini adalah Rasul Shallallahu 'alaihi wa Sallam yang mewakili kepribadian manusia yang demi ia dan kemanfaatannya Al Qur'an telah diturunkan. Dalam hal ini ada petunjuk besar bahwa terdapat hubungan antara manusia yang dituju pada pesan Allah Subhanahu wa Ta'ala dan hal hal yang dijanjikan kepada lebah berupa tabiat dan pekerjaan yang dilakukannya melalui ilham dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Hubungan ini tidaklah langsung. Kata kaf (kamu) sebagai orang kedua menunjukkan pertalian Rasul Shallallahu 'alaihi wa Sallam kepada Tuhannya sebagai.pemuliaan dan penghormatan. Pemuliaan itu adalah sebagai akibat yang ditimbulkan oleh Iman Rasul Shallallahu 'alaihi wa Sallam (setelah beliau adalah umat beliau) terhadap ayat yang diwahyukan oleh Allah dalam kitab-Nya (di sini adalah ayat ayat surat an Nahl). 5. Pengertian an Nahl

An Nahl (lebah) di sini tidak lain dari makhluk yang mendapat berkat yang dimuliakan Allah, yang mendapat wahyu dan ilham Nya sehingga ia dapat menempuh jalan hidupnya. Dalam Lisan Al Arab, an Nahl (bentuk mufradnya/tunggalnya an Nahlah) adalah serangga penghasil madu. Abu Ishaq az Zujaj mengatakan tentang firman Allah Azza wa Jalla yang berbunyi: " Tuhanmu mewahyukan kepada lebah." Boleh jadi dinamakan nahl (lebah) karena Allah Azza wa jalla menjadikan manusia mengambil madu yang keluar dari perutnya (dengan pengertian Allah memberikan kepadanya). Pendapat yang lain mengatakan bahwa kata itu berasal dari bahasa Arab. An Nahl dapat dipandang sebagai mudzakkar (maskulin) dan sebagai mu’annats (feminin). Ia dijadikan Allah sebagai kata mu’annats pada firman Nya anittakhidziy min al jibaal buyuutan "Supaya kamu (feminin) mengambil tempat tinggal di gunung gunung…” Orang yang memandangnya sebagai mudzakkar karena lafaznya adalah mudzakkar (nahl) dan orang yang memandangnya sebagai mu’annats karena ia adalah kata jamak dari nahlah. Dalam hadits riwayat Ibnu Umar disebutkan:

"Perumpamaan orang beriman adalah seperti lebah. Bila ia makan, maka ia makan yang baik dan bila jatuh, maka ia jatuh atas yang baik."
Riwayat terkenal menyebutkan bahwa ia dibaca dengan al halal mu’jamah, yaitu sebagai kata mufrad dari nihal (agama agama). Dalam riwayat yang lain dikatakan bahwa ia dibaca dengan al-ha'al muhmalah (Nahl) untuk menunjukkan madu lebah. Segi kesamaan antara keduanya adalah ketelitian dan kejelian lebah, bahayanya yang sedikit, keahlian, kegunaan, keberdikarian dan usahanya di malam hari, kebersihannya dari kotoran dan makanannya yang baik. Ia tidak makan dari usaha orang lain."Kesetiaan dan ketaatannya kepada pangerannya."

Disebutkan dalam beberapa tafsir bahwa an nahal (dengan ha’ berbaris di atas) dinamakan demikian karena Allah memberikan (nahalahu) madu yang keluar dari tubuhnya. An Nahl menurut logat penduduk Hejaz dipandang sebagai kata mu’annats dan setiap kata jamak di mana antara kata jamak dan mufradnya tidak dibatasi selain oleh al ha’. Disebutkan juga bahwa lebah itu ada dua jenis. Satu jenis hidup di gunung gunung dan hutan hutan yang tidak terbiasa dengan manusia dan jenis satu lagi hidup di rumah rumah penduduk dan sudah terbiasa dengan manusia.

Sains modern telah menjelaskan dan menegaskan semua ini. Terbukti dari pengkajian dan penelitian yang dilakukan oleh para saintis dalam bidang ini bahwa kata an Nahl (lebah) yang dimaksud adalah kata umum yang mencakup, banyak jenis. Kata ini dipakai untuk semua serangga yang kerjanya mengumpulkan saripati bunga (nektar) dan bibit pembuahan. Serangga ini beserta anak-anaknya mengambil makanan dari saripati ini dan tubuhnya dialiri oleh berbagai pembuluh kecil. Jenis jenis Lebah
Dari segi pertumbuhannya, yaitu cara hidup yang dijalaninya, jenis jenis lebah yang termasuk dalam keluarga lebah dapat digolongkan kepada tiga kelompok (Malysehev 1936).
a. Lebah Penyendiri atau Liar (Solitary or Wild Bees)
Lebah ini berbagai jenis yang dapat dibedakan karena setiap lebah betinanya mempunyai ciri dapat membangun sarangnya (yang terdiri dari satu sel atau lebih) serta melengkapi dengan segala kebutuhannya tanpa tergantung atau meminta bantuan kepada individu individu yang lain dari jenis yang sama, tetapi ia tidak memelihara anaknya. Karena itu kehidupan antara individu-individu lebah ini adalah tanpa. pekerjaan tertentu dan tanpa pembagian pekerjaan di antara mereka. Lebah penyendiri hidup sendiri sendiri dan dua individu tidak bertemu kecuali pada masa perkawinan, antara jantan dan betina yang berlangsung dalam waktu singkat. Segi penting dari jenis jenis lebah penyendiri ini adalah mengawinkan berbagal tumbuhan dan karena ini ia juga dinamakan sebagai lebah darat.
b. Lebah Bermasyarakat (Social Bees)
Jenis ini hidup di bawah kondisi kondisi yang cocok dan keadaan keadaan biasa di tempat tempat berkumpul yang mempunyai jumlah hampir bersamaan. Kegiatan individu dalam kelompok ini secara keseluruhan dikerahkan untuk melayani semua individu. Semua jenis lebah bermasyarakat melakukan penggudangan makanan di sarang sarangnya untuk memberi makan anak anak dan seluruh anggota masyarakat lebah. Makanan itu disimpan di sel sel khusus tempat penyimpanan. Di dalamnya ia membangun sumur sumur dan tempat penyimpanan makanan. Umur dari ratu jenis lebah ini lebih panjang dari umur lebah penyendiri betina karena tugas khususnya menghasilkan telur dan para pekerja lebah melakukan perawatan terhadap ratu ini.
c. Lebah Kekanak kanakan (ath Thufaili)
Lebah jenis ini tidak membuat sarang sendiri dan tidak pula menyimpan makanan tetapi menempatkan telur telumya di sel lebah jenis penyendiri atau lebah jenis bermasyarakat. Dengan demikian bibit bibitnya mendapat makanan dari usaha orang lain sehingga akhirnya muncul serangga lengkap yang terdiri dari jantan dan betina.
Sarang dan Tempat TInggal Lebah
Firman Allah menyebutkan:
"Supaya kamu mengambil rumah (tempat tinggal) di bukit bukit, di pohon pohon dan di mana mereka tinggal."
Kebanyakan ahli tafsir sepakat mengatakan bahwa Allah SWT telah menciptakan lebah dan menjadikan rumah rumahnya di bukit bukit, di pohon pohon kayu, di atap atap atau dinding dinding rumah dan lain lain. Sarang lebah dinamakan rumah adalah karena lebah mempunyai cara hidup menakjubkan yang dikendalikan pencipta Nya secara teliti dan rapi yang membingungkan otak manusia. Ia kadang kadang juga dinamakan awkar (kata jamak dari wakr), yang Juga berarti sarang atau tempat tinggal. Asal-usul rumah adalah untuk tempat tinggal manusia dan kata wakr digunakan di sini untuk tempat tinggal yang dibangun lebah sehingga ia dapat mengeluarkan madunya, yang mirip dengan rumah buatan manusia karena adanya perencanaan yang baik dan pembagian yang benar. Kalimat wa min asy syajari wa mimma ya’risyun "di pohon-pohon dan di tempat tempat yang mereka tinggikan” berarti chrome yang ditinggikan atau ditempatkan di tempat tinggi oleh manusia, seperti diriwayatkan oleh Ibnu Zaid dan lain lain. Ia berarti atap, seperti diriwayatkan oleh ath Thabari dan lain lain. Oleh sebagian ahli tafsir kata min (dari) dalam ayat di atas berati min tab'idh (di antara, antara lain, termasuk). Sesuai individu-individu dan bagian bagiannya, maka lebah tidaklah membuat tempat tinggal pada setiap pohon, bukit dan tempat yang ditinggikan. la tidak membuat tempat tinggal pada setiap tempat yang disebutkan tersebut. Tafsiran rumah dengan apa. yang dibangun oleh lebah adalah tafsiran yang dipegang oleh lebih dari seorang mufassir. Abu Hayyan mengatakan bahwa yang dimaksud tampaknya adalah ruang ruang yang terbentuk di bukit bukit, dalam rongga pohon, sel sel yang dibuat manusia untuk lebah dan ruang ruang yang ada di dinding. Az-Zamakhsyari mengatakan bahwa isyarat menunjukkan bahwa rumah bukanlah ruang, tetapi tempat yang dibuat oleh lebah. Ia mengatakan: Saya menginginkan pengertian al ba'dhiyyah (di antaranya; antara lain) dan bahwa rumah rumah itu tidak dibuat pada setiap bukit, pohon dan apa yang ditinggikan. Kata yarasya berarti hayya’a (membentuk).

Sementara mufassir mengatakan bahwa kata anittakhidziy adalah Imma Mashdariyyah dengan takdir ba’almaalabbissaat yaitu bi anittakhidziy "Supaya kamu mengambil atau tafsiriyyah (menafsir)”; kata setelah itu, karena di dalamnya dengan anggapan, pengertian maknanya yang terkenal, yaitu makna ucapan tanpa hurufnya dan itu cukup menjadikan sebagal tafsiriyyah.
Sedangkan dalam hubungannya dengan sains dalam bidang ini, maka firman Allah dalam surat an Nahl ayat 68 tersebut, termasuk gaya bahasa tinggi (al balaghah) dan kemukjizatan yang menarik perhatian. Penggunaan kalimat anittakhidziy dalam. bentuk mu’annats karena kata nahl adalah kata benda jenis yang dapat dipandang mudzakkar dan mu’annats. Dari segi lain ungkapan dengan mu’annats di sini barangkali cocok dengan tabiat kehidupan lebah. Lebah betinalah yang melakukan segala usaha dan pekerjaan di koloni koloni lebah. Sedangkan lebah jantan tidak melakukan pekerjaan selain kawin saja, yang tidak muncul kecuali menjelang masa kawin, setelah itu ia mati dan punah.

Dalam. ayat 68 surat an Nahl ada ungkapan atau petunjuk kepada tempat tinggal lebah; yaitu topik besar yang membutuhkan uraian panjang. Bukit secara bahasa menunjukkan dan mengandung pengertian bumi, batu granit, bukit bukitan, gua dan benda benda yang terbentuk akibat faktor faktor penggundulan seperti tanah dan seterusnya. Sedangkan pohon juga menunjukkan dan memasukkan bagian bagian pohon seperti dahan, ranting, daun dan seterusnya. Begitu juga benda benda yang terbikin dari kayu seperti papan dan sebangsanya.

Sedangkan yang dimaksud dengan Wa maa ya’risyuun adalah benda benda yang digunakan dalam pekerjaan membuat atap atau sarang. Tidak ada yang lebih menunjukkan akan keajaiban ilmiah Al Quran dan pencakupan Al Qur'an terhadap semua hal yang mungkin dilakukan oleh lebah untuk membuat tempat tinggal, seperti telah disebutkan terdahulu.

Berdasarkan keterangan terdahulu tentang jenis jenis lebah tersebut mirip dengan manusia dalam kebiasaan membuat rumah. Satu kelompok lebah mempunyai pekerjaan khusus dalam membangun rumah tanpa bantuan kelompok yang lain, namun perbedaannya dengan manusia adalah hal tabiat spesialisasi ini, dimana pada lebah merupakan instink dan pada manusia sebagai usaha berencana. Jadi tabiat membentuk manusia (setiap individu manusia) yang berisikan kesediaan fithri (alami). Kesanggupan mendapat keahlian dalam membangun dengan ilmu dan pengalaman bila ia menginginkannya. Sedangkan pada lebah, maka pada semua kelompok lebah (kecuali lebah kekanak kanakan) terdapat sejumlah individu khusus yang sanggup sendiri tanpa bantuan kelompok lain dalam membangun rumah untuk melayani seluruh kelompok. Spesialisasi ini sesungguhnya berasal dari tabiat instink yang tidak dimiliki kecuali oleh satu kelompok lebah saja. Setiap kelompok mempunyai gaya berbeda dalam membangun rumah yang tergantung kepada tabiat dan cara hidup serta lingkungannya. Alangkah kreatifnya ciptaan Allah Yang Maha Bijaksana, Maha Pencipta. Benar, ini adalah bukti kebenaran Allah. Apakah manusia tidak memikirkan dan mendalaminya?

Untuk lebih menjelaskan hal hal yang diterangkan oleh sains, berikut ini adalah beberapa sorotan atas setiap kelompok lebah yang mempunyai ciri dan perbedaan dalam sistem kehidupan dan perbedaan tempat tinggal. Kelompok pertama, yaitu kelompok penyendiri atau darat dan kelompok kedua, yaitu lebah bermasyarakat, mempunyai ciri dalam membuat sarang tempat tinggalnya, sedangkan kelompok ketiga, yaitu lebah kekanak kanakan, tidaklah membuat sarangnya karena ia hidup biasanya di atas kelompok lain. Karena itu pembicaraan akan dipusatkan pada dua kelompok pertama saja. Berikut ini adalah kajian terhadap tingkah laku berbagai jenis lebah dalam membuat sarang. Lebah Penyendiri atau Darat
Pemilihan tempat sarang
Pada lebah darat, penjagaan terhadap anak dimulai dengan pemilihan tempat yang sesuai untuk membangun sarang di mana tersedia sarana. pemeliharaan, penjagaan dan kelangsungan. Ini mirip sekali dengan apa yang terjadi pada keadaan lebah bermasyarakat sewaktu menyatu. Faktor faktor pemilihan tempat yang sesuai
Tersedianya sumber bibit bibit pembuahan dan nektar. Dekat dengan sumber air (seperti pada banyak keadaan lebah Anthophora dan Megachile). Dekat dengan tumbuh tumbuhan (yang mempunyai daun dengan sifat sifat khusus) atau serat atau tanah lainnya (seperti lebah Megachile pada umumnya).
Lebah penyendiri pada umumnya kembali ke sarang asli dari mana ia berasal untuk membangun kembali sarangnya di samping sarang moyangnya. Gejala terakhir ini tampak jelas pada beberapa jenis lebah penyendiri yang membuat sarang di tanah dalam kerumunan yang terdiri dari beberapa ribu sarang yang berdekatan (koloni) seperti pada jenis lebah andrenids, antnonora dan lain lain. Tempat tempat pembuatan sarang
Terdapat perbedaan di antara berbagai Lebah tentang tempat pembuatan sarang. Sebagian jenis lebah darat yang disebut lebah masoni, membuat sarangnya di celah celah batu atau menempelkan sarangnya ke pokok kayu atau atas bangunan atau di celah celah khusus. Sebagian jenis lebah menggali sarangnya dalam bahan bahan yang berasal dari tumbuh tumbuhan. Sebagiannya membuat jalan dalam kayu yang lunak seperti cabang cabang pohon, khususnya pohon yang telah mati. Sebagian yang lain membuat sarang di pokok tumbuh tumbuhan dan sampai ke kayu yang lunak lengan usaha pribadinya, seperti lebah megachile. Ia kadang kadang memanfaatkan celah celah atau lobang lobang yang ada pada tumbuh tumbuhan.
Sebagian jenis lebah menggali terowongannya dalam kayu yang telah mati atau hampir kering seperti lebah kayu besar xylocopa. Sebagian lebah membuat terowongan pada buah buahan seperti lebah kayu kecil Ceratina. Kebanyakan jenis lebah penyendiri seperti pada lebah penggali (digger bee) hidup di tanah atau di atas lapisan yang mempunyai tanah seperti dinding yang dibuat dari tanah liat, seperti lebah Megachile submucida. Barangkali pula tanah yang digalinya itu adalah tanah berbongkah bongkah atau keras atau pasir atau tanah liat. Terbukti bahwa lebah yang hidup di tempat tempat di mana tingkat kelembaban merupakan salah satu faktor utama, maka lebah yang membangun sarang di sini mampu menjaga diri dari faktor faktor ini (seperti lebah pemakan daun Megachile dan lebah kayu besar Xylocopa atau membangun sel dari bahan anti air, misalnya dari sejenis bahan dalam cabang pohon. Penyiapan Sarang
Mengenai jenis jenis lebah yang membuat kamar kamar sarangnya sendiri (seperti pada kebanyakan jenis lebah darat), tidak dapat diragukan telah melakukan pekerjaan yang banyak sekali. Hal itu karena lebah jenis ini harus menggali tanah dalam jumlah besar yang juga sebagiannya harus dibuang sewaktu membersihkan kamar yang ada dari semula. Kelompok lebah jenis ini tidak terbang jauh dari sarang untuk memindahkan tanah yang digalinya, tetapi cukup untuk melemparkannya keluar sarang dan kadang kadang membiarkannya di pintu masuk sarang.
a. Cara Menempatkan Hasil Galian
Dalam mengeluarkan hasil galian, maka ia turun satu satu bila tempat penggalian itu miring. Bila tempat itu datar maka kelebihan kelebihan galian akan berbentuk onggokan yang berbeda bentuknya sesuai dengan perbedaan jenis.
Bentuk onggokan akan berhenti di tempat bukaan sarang (terowongan) yang barangkali di pusat onggokan atau jauh dari pusat dan kadang kadang juga di luar onggokan. Dengan demikian onggokan onggokan ini dapat dibedakan dengan bukaan utama atau kejauhan dari onggokan. Bentuk onggokan setelah itu dibedakan arah terowongan masuk yang kadang kadang vertikal atau dengan sedikit kemiringan atau banyak kemiringannya. Karena itu, sisi onggokan itu tidak sama seperti pada lebah Dasypoda plunipes atau sama satu sisi seperti pada lebah Teralonia mulvae atau sama dua sisinya seperti pada lebah Colletes cunicularius.

b. Lubang Masuk
Onggokan dapat dibedakan kepada onggokan tertutup, terbuka atau setengah terbuka. Pada onggokan tertutup maka lubang masuk selalu tertutup atau ditutupi oleh lebah dengan sengaja secara teratur. Keadaan pintu masuk dapat juga diamati untuk mengetahui apakah lebah sedang berada dalam sarangnya atau di luar sarang seperti pada lebah Andrena ovina. Ada jenis jenis sarang di mana pintu pintu terbuka terus selama sarang itu berfungsi dan ramai. Sarang jenis ini mempunyai onggokan onggokan terbuka seperti pada lebah Colletes cunicularius. Di samping kebanyakan onggokan itu tidaklah merupakan bangunan yang kuat, namun ini tidak berlaku atas batas pintu masuk. Bagian bagian tanah pada batas pintu ini biasanya dipadatkan dengan kuat dan dilicinkan pada bagian dalam terowongan sehingga mirip seperti pipa yang disembunyikan sama sekali dari onggokan dan terowongan itu tidak akan kelihatan kecuali bila kita membuang tanah dengan hati hati seperti pada lebah Andrena ovina.
Pada beberapa keadaan, tanah hasil galian terowongan atau bagian bagian lainnya digunakan untuk membangun sarana sarana khusus seperti saluran masuk dan jalan melingkar menuju sarang. Saluran masuk tidak lain adalah perpanjangan langsung dari terowongan yang ada di luar tanah dan berhubungan dengan tanah pada bagian fondasinya. Sedangkan sisi yang lain adalah lubang udara. Pada beberapa keadaan, fondasi tertumpu pada landasan khusus,seperti pada lebah Antophora parictina.
c. Pipa pipa Masuk
Pipa ini dibuat kadang horizontal atau vertikal atau miring sekalipun biasanya ia berbentuk vertikal dan biasanya atap bagian luar dari pipa itu kasar dan bagian dalamnya halus.
d. Terowongan terowongan Masuk
Di antaranya kita melihat bahwa ketika jenis jenis lebah membuat terowongannya, maka setiap jenis mengarah kepada pembuatan sarang dengan cara khusus yang berbeda dari cara jenis jenis lain.
e. Terowongan terowongan Bawah Tanah
Mengenai terowongan terowongan bawah tanah dari jenis jenis lebah penyendiri maka ia biasanya merupakan terowongan terowongan berbentuk bundar yang sekilas pandang kelihatan mempunyai struktur sederhana, tetapi bila kita teliti dalam memandangnya, kita akan menemukan bahwa terdapat perubahan perubahan pada arah terowongan dan kadang kadang pada bentuk dinding yang menunjukkan bahwa terowongan itu pada banyak keadaan terdiri dari berbagai bagian yang digunakan untuk tujuan-tujuan khusus sehingga dalam kenyataannya terowongan itu seperti satu deret struktur yang berurutan. Bagaimanapun dapat dibedakan dua bagian tertentu dalam terowongan yang menuju ke kamar kamar atau setidak tidaknya yang menuju ke kamar pertama. Bagian pertama adalah terowongan utama dibuat di atas satu sudut yang ada di permukaan dan berdasarkan ini maka di tanah yang datar ia berbentuk vertikal. Tetapi bila permukaan itu miring, maka ia miring dalam tingkatan yang berbeda sehingga ia kadang kadang berbentuk horisontal.
Fungsi terowongan utama adalah untuk membelah bidang di mana sarang dibuat dan menjauhkan kamar-kamar dari bahaya-bahaya musuh serta memungkinkan jamur (anak lebah) untuk tumbuh dalam kondisi panas, kelembaban dan lain lain yang paling cocok. Kedalaman terowongan utama sangat berbeda, bahkan dalam satu jenis, kedalamannya berbeda antara beberapa cm pada keadaan lebah Andrena bicolor. Pada keadaan lebah Augochlora humeralis ditemukan bahwa terowongan itu sampai pada kedalaman 4 5 kaki, bahkan pada beberapa keadaan ia membelah tingkat air bumi juga ditemukan bahwa satu jenis lebah barangkah menggali terowongannya di tanah yang berderai dengan kedalaman dua kali terowongan yang digali di tanah keras. Pada lebah Collects cunicalarius, misalnya panjang terowongan pada tanah yang keras mencapai 12 cm saja, tetapi mencapai 28 cm pada tanah pasir yang berderai. Pembagian Kamar Utama

Bagian Pertama
Bagian pertama membentuk saluran masuk, kemudian bagian tempat tinggal. Saluran masuk dimulai dari pmtu terowongan dan biasanya terus sampai ke bagian paling bawah dan bila pada level level vertikal ia kadang kadang sampai ke bagian paling atas.
Pada beberapa jenis seperti pada lebah Teralonig malvee maka ia membuat sudut yang jelas bersama bagian berikutnyaya dari terowongan itu. Kegunaan lekukan pada terowongan utama adalah mencegah bertumpuknya tanah dan bahan bahan yang tidak diinginkan di rongga terowongan Bagian Kedua
Bagian kedua membentuk saluran sampingan. Bagian ini biasanya dimulai dari sisi bawah saluran tempat tinggal. Tampaknya ia tidak mempunyai hubungan dengan garis tengah terowongan dan bentuk bidang tempat ia dibuat, tetapi tergantung pada dasamya kepada ukuran lebah dan jenis sarang. Kadang kadang terowongan terowongan yang dibuat di pasar tumbuh tumbuhan sempit sekali sehingga lebah tidak dapat mengubah arah di dalam sarang dan terpaksa mundur dengan punggungnya menuju ke luar sarang supaya dapat keluar. Biasanya terowongan terowongan sempit yang dibangun di pasar tumbuh tumbuhan ini merupakan saluran satu satunya yang menghubungkan kepada semua kamar.
f . Sel sel dan Cara Pembuatannya
Pada berbagai jenis lebah, baik lebah penyendiri, lebah bermasyarakat atau lebah kekanak kanakan, setiap anak lebah memerlukan kamar terpisah untuk dapat besar. Berdasarkan ini, kamar adalah bagian yang paling penting dari sarang dan dalam kenyataannya adalah bagian satu satumya yang diperlukan dalam sarang.
Sistem Penempatan Sel sel dalam Sarang

Terdapat perbedaan sistem dalam menempatkan sel sel pada sarang. Pada lebah kayu besar xylocopa misalnya ia menempatkan sel selnya secara berdampingan dan berhimpitan dalam sebuah urutan teratur. Lebah mulai keluar dari sel pertama, kemudian sel kedua dan seterusnya. Pada lebah Andrenida, ia membangun sel selnya secara terpisah di akhir terowongan terowongan yang terpecah dari terowongan utama. Sedangkan lebah anthrophorines membangun sel selnya di ruang ruang dan lubang lubang.
Pada kebanyakan jenis lebah penyendiri kecuali megachilidae, sel sel diselimuti dengan tutup tipis dari bahan sejenis lilin atau varnish yang anti air. Bahan ini berasal dari air ludah pada lebah Andrenida halictids dan bahan berasal dari dalam perut pada beberapa jenis anthrophorines. Sel sel khusus pada megachilidae bekerja dari bahan bahan aneh yang bukan berasal dari dirinya. Kebanyakan keluarga ini menggunakan daun daun kayu atau potongan daun atau menggunakan serpihan atau serabut bunga. Sebagiannya menggunakan tanah. Pada serangga trachusa, ia menggunakan daun daun yang direkat dengan lilin atau damar.
Lebah Neteranthidium menggunakan pasir yang diaduk menjadi menyatu dengan damar dan serangga serapista menggunakan jerami atau batang tumbuh-tumbuhan pada lubang lubang dalam tanah. Pada lebah osmia, sebagiannya menggunakan tanah liat dan sebagian yang lain menggunakan bahan bahan dari daun kayu yang ditempelkan dan bagian yang lain lagi menggunakan kedua-duanya.
Pada lebah pembangun sarangnya terdiri dari beberapa kamar yang disusun berdampingan. Kamar pada dasamya terdiri dari tempat tertutup terkendali yang dilengkapi dengan semua kebutuhan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak lebah. Tugas pertama dan utamanya adalah pemisahan individu-individu antara satu dengan yang lain pada saat pertumbuhan serta menjaganya dari pengaruh luar yang merusak. Terdapat kamar-kamar untuk jantan dan kamar kamar untuk pembantu dan betina. Kamar dinamakan sesuai dengan isinya. Kadang kadang terdapat beberapa kamar yang tidak dihuni oleh anak lebah, tetapi digunakan untuk fungsi fungsi lain yang sekunder yang berhubungan secara tidak langsung dengan anak lebah. Kamar-kamar ini kadang kadang berguna untuk memelihara anak lebah dari parasit-parasit seperti pada lebah Osmia emargenata atau digunakan sebagai gudang untuk kelebihan makanan seperti pada lebah bermasyarakat atau membantu lebah yang baru keluar dari fase makan dalam meninggalkan sarang seperti pada lebah kayu Ceratina callosa. Berdasarkan ini maka kamar kamar yang tidak ditunggui ini dapat dibagi kepada kamar kamar untuk penjagaan, pergudangan, dan untuk membantu keluar.
Bahan Bangunan Sel
Terdapat perbedaan besar di antara. berbagai jenis lebah dalam menggunakan bahan bahan untuk membangun kamar kamar. Faktor pertama dalam perbedaan ini adalah tempat dari mana bahan ini dibawa oleh lebah. Apakah ia membawanya dari dalam sarang atau dari dekat sarang atau jauh dari sarang. Bertolak dari sini terdapat dua cara tertentu untuk membangun kamar kamar. Cara pertama dalam membangun kamar kamar adalah dari bahan bahan dalam sarang dan cara kedua dari luar bahan bahan sarang.
Tampaknya tidak terdapat banyak kondisi di mana bagian bagian kamar dibangun dari dalam sarang dan bagian bagian dari luar sarang kecuali bila itu dalam pembangunan berbagai kamar atau bagian sarang. Lebah trigona misalnya membangun kamar kamar tempat membesarkan anak anak dari bahan yang dibuat di dalam sarang yaitu lilin. Sedangkan kamar kamar yang lain yaitu tempat penyimpanan madu dibuat dari bahan bahan yang berasal dari kamar yang dibawa dari luar sarang.
Bagaimanapun terdapat bahan bahan yang digunakan untuk membasahi bahan bahan yang keras yang digunakan dalam pembangunan. Bahan bahan ini adalah air dan air ludah yang kadang kadang digunakan sebagai bahan pelekat. Pada bahan bahan bangunan yang digunakan dari dalam sarang biasanya bersumber dari dinding ruang sarang baik metalik (sumbemya tanah) atau tumbuhan atau diproduksi dari kelenjar kelenjar lebah itu sendiri.

Dalam beberapa keadaan kedua sumber itu sama sama digunakan untuk membangun kamar yang sama, tetapi bukan campuran dari kedua sumber, dimana terdapat dua lapisan, salah satunya domestik dan yang lain ekstemal.
Biasanya lapisan luar pada dasamya dibuat dari inti pembuat sarang atau sedikit dicampur dengan cairan cairan dari kelenjar kelenjar atau campuran air dengan air ludah sebagai bahan perekat. Sementara. itu lapisan dalam yang membentuk dinding dalam kamar sebenamya semua dibentuk dari cairan kelenjar kelenjar lebah. Dengan demikian kamar dari dalam selalu tampak licin. Bila kita analisis lapisan dalam dari kamar kamar ini secara. teliti kita akan menemukannya tersusun dari dua jenis:
Jenis Pertama. Seperti pada lebah tetralonia, halictus dan andrena berbentuk sutera yang dapat lebur dalam ether dan chloroform dan bersenyawa meningkatkan temperatur udara sedikit.
Jenis kedua. Bahan ini sangat berbeda. Tampaknya lebah menyemprotkan bahan lilin dan kelenjar kelenjar di perutnya. Sedangkan kamar kamar yang dibangun dari bahan bahan berasal dari luar, seperti pada lebah pembangun dan lebah menetap biasanya dari bahan bahan yang berasal dari metal, tumbuh-tumbuhan dan hewan.

(1).Dari sumber sumber metalk terdapat berbagai jenis lebah Osmia yang membangun kamar kamar dari tanah liat yang merekatnya dengan bahan perekat yang dibuat sendiri oleh lebah ini dari tanah kering dan air ludah. Pada keadaan yang lain ia menggunakan. bagian bagian terbesar bersama tanah liat seperti biji biji kecil kuartis.
(2).Dari sumber sumber nabati antara lain dari cairan cairan nabati alami seperti bahan bahan damar atau lilin atau berbagai jenis sari tumbuhan. Kadang kadang juga digunakan beberapa bagian tumbuh tumbuhan setelah mengaduknya dan contoh paling jelas untuk itu adalah adonan hijau yang digunakan untuk membuat dinding sarang lebah yang terdiri dari potongan potongan tanaman kecil hijau setelah melumatkan dan mengubahnya menjadi adonan.
Termasuk dalam hal ini keadaan potongan potongan daunan tumbuh tumbuhan berbentuk telur, bundar atau tidak teratur yang digunakan oleh banyak jenis lebah megachile dan potongan potongan berbentuk pita yang digunakan oleh Lebah Trachusa corratule serta daun daun sempurna. Dari cabang cabang baru tumbuh tumbuhan yang digunakan oleh berbagai jenis lebah megachile. Di samping jaringan jaringan hijau yang sudah disebutkan juga terdapat bagian bagian hijau nabati lainnya yang kadang kadang digunakan untuk membangun sarang misalnya beberapa jenis lebah anthidium yang menggunakan sampah sampah daun beberapa. tanaman yang masih hidup atau telah mati atau kering yang diangkutnya. Juga terdapat beberapa jenis lebah osmia dan megachile yang menggunakan bagian bagian rontokan bunga bunga berwama. kuning, merah dan putih. Juga terdapat bukti bukti yang menunjukkan bahwa pada beberapa keadaan lebah mengumpulkan dan menggunakan buangan buangan keluarga yang disusun. Juga disaksikan keadaan keadaan di mana digunakan bunga sari sebagai penutup bagian dalam kamar kamar.
(3) Dalam hal sumber sumber hewani tampaknya jarang sekali yang dibawa oleh lebah dari sarang sewaktu proses pembangunan kamar kamar namun terdapat keadaan keadaan di mana lebah menggunakan bahan bahan seperti berikut:
a. Cairan cairan yang berasal dari binatang (kotoran temak) seperti sapi dan onta, seperti pada lebah osmia tricornis, hewan ternak seperti kambing, kelinci dan barangkali juga serigala.
b. Kepala lebah, seperti pada lebah anthidium
c. Kulit kerang kecil seperti pada lebah Osmia caecmentsoria
Dapat juga ditambahkan di sini bahwa beberapa lalat jenis Agenia menggunakan jaringan lebah lebah sebagai bahan membangun kamar kamamya.
Ketiga sumber di atas digunakan oleh lebah, baik lebah penyendiri atau lebah bermasyarakat. Berikut ini adalah beberapa contoh tentang itu:
a. a.Kamar kamar yang dibangun oleh salah satu jenis megaebik yang membentuk lapisan luar dari dinding kamar terbuat dari bahan yang berasal dari metal dan lapisan dalam terbuat dari bahan bahan damar (yaitu mempunyai sumber nabati)
b. Kamar yang dibangun oleh satu jenis lebah trachuse dinding luar terbuat dari potongan potongan pita dari daun kayu dan bagian dalam juga dari bahan bahan yang berasal dari damar. .
c. Kamar satu satunya yang terkenal pada serangga Osmia oninides ferton, lapisan luar dibuat dari potongan rontokan sejumlah tumbuhan. Warnanya kuning pada bagian luar dan merah ketika kita telah mendekati bagian dalam. Kamar itu dilicinkan dari dalam dengan lantai metalik.
d. Kamar kamar beberapa jenis anthidium terbuat dari bahan bahan dammar yang diisi dengan butiran butiran kecil tanah dan kepala lebah yang telah kering.


Bentuk Sel
Sel sel dapat diterangkan dengan salah satu dari dua cara:
a. Sesuai panjang lorong masing masing.
b. Sesuai hubungan kamar kamar dengan ruangan yang melingkarinya.


Rongga Kamar Kamar
Besar rongga atau kekosongan sel sampai ke batas tertentu dipengaruhi oleh besamya lebah yang membuat sel. Besarnya juga ditentukan oleh faktor-faktor selain itu. Secara umum kamar kamar dapat dibedakan antara kamar-kamar yang kecil sekali, kamar kamar yang luas dan kamar kamar biasa yang berukuran sedang. Pada lebah Teralonia malvae, sel itu kecil sekali sampai dipenuhi sama sekali oleh anak anak lebah yang telah dewasa dan bila anak lebah ini diangkat, maka mustahil mengcmbalikannya lagi ke dalam sel. Sementara lebah Dasypoda plamipes tidak memenuhi kecuali sebagian kecil saja dari selnya.

Tampaknya di antara faktor faktor utama yang penting yang mempengaruhi volume kekosongan atau rongga sel adalah cara menyuplai makanan (jenis makanan dan kuantitas makanan).
Arah Kamar kamar
Biasanya keadaan sel dalam ruangan dipandang menurut arah poros bujur dalam hubungannya dengan poros vertikal. Berdasarkan ini, maka sel itu vertikal, miring dengan sisi vertikal dan dengan demikian miring ke bawah atau ke atas atau horisontal. Secara umum, sel sel lebah yang sejenis biasanya diarahkan dengan cara tertentu. Di antara contoh lebah penyendiri yang membangun kamar kamar horisontal atau mendekati horisontal adalah lebah teralonia dan nomia. Sedangkan arah kamar lebah bermasyarakat bombus dan trogona dipengaruhi oleh tempat tempat membuat sarang.
Urutan Pembuatan Kamar kamar
Lebah secara umum membangun sel sel atau kamar kamamya menurut salah satu dari dua sistem. Pertama, ia membangun kamar satu demi satu sampai selesai. Kedua, ia membangun kamar kamar secara keseluruhan dalam waktu yang sama. Sering sekali bahwa jenis lebah penyendiri membangun sarangnya dengan cara pertama dan lebah jenis bermasyarakat membangun sarangnya dengan cara kedua. Berikut ini adalah berbagai cara untuk membagi kamar-kamar atau sel sel: A. Menurut Fungsi Kamar
1. Kamar yang ditempati terbagi kepada:
a. Kamar Jantan
b. Kamar Betina
c. Kamar Pembantu
d. Kamar Kelompok
2. Kamar yang tidak ditunggui terbagi kepada:
a. Kamar untuk gudang
b. Kamar tambahan

B. Menurut Bentuk:
1. Panjang 2. Pendek 3. Berbentuk beraturan 4. Berbentuk tidak beraturan 5. Dua sisinya sama 6. Porosnya sama 7. Tidak sama

C. Menurut Bahan Pembuat Bangunan: 1. Bahan Nabati 2. Bahan Metalik 3. Bahan Hewani

D. Menurut Rongga Sel: 1. Sempit 2. Cukup Luas 3. Luas

E. Menurut Arah: 1. Horisontal. 2. Miring ke bawah 3. Vertikal 4. Miring ke atas

E Menurut Urutan Pembuatan: 1. Sel demi sel 2. Sejumlah sel dalam waktu yang sama

Suplai Makanan untuk Sarang

Lebah jenis penyendiri menyuplai kamar kamamya dengan makanan secara sempuma dan sering sekali dengan jenis jenis makanan yang berasal dari bahan-bahan nabati seperti nektar dan bibit pembuah dan sering juga dicampur dengan cairan cairan dari kelenjar air ludah. Pada jenis lebah bermasyarakat juga menyuplai kamar kamamya dengan cara ini, tetapi dengan beberapa. pengecualian seperti dalam hal makanan raja yang disemprotkan oleh lebah pembantu dari kelenjar pada sel sel di mana ratu ratu lebah madu dibesarkan, yang menggantikan sama sekali fungsi nektar dan bibit bibit pembuah. Lebah biasanya mendapatkan bahan karbohidrat dari nektar dan mendapatkan bahan protein dari bibit pembuah atau cairan dari berbagai kelenjar.
Penutupan Sel (Kamar)
Setelah selesai menyuplai sel dengan makanan dan menempatkan telur di dalam sel, lebah penyendiri biasanya menutup sel itu. Sesuai dengan kebiasaan yang banyak ditemukan di antara lebah lebah penyendiri, sel langsung ditutup setelah meletakkan telur dalam sel itu.

Sesuai dengan penetrasinya terhadap kelembaban, maka tutup sel dapat digolongkan kepada dua jenis:
1. Jenis yang dapat dimasuki oleh kelembaban seperti pada lebah jenis Halictus, Andrena dan Osmia.
2. Jenis yang tidak dapat dimasuki oleh kelembaban, seperti pada lebah jenis Colletes, Chalicodoma dan Anthophara.

Menurut tingkatan keserasian, tutup itu juga dapat digolongkan kepada dua jenis:
1. Pintu Terkunci
Terdiri dari bagian bagian atau bagian bagian kecil terpisah yang tidak bersenyawa yang teronggok secara tidak beraturan pada gerbang masuk sel. Tutup jenis ini jarang sekali kelihatan, kecuali pada lebah jenis Halictus dan Anthidium.
2. Tutup Menyatu
Terdapat pada hampir semua jenis lebah. Ia terdiri dari bagian bagian kecil yang disusun dengan cara tertentu dan sebagiannya biasanya bergenyawa atau terdiri dari bagian bagian lengkap dari berbagai bahan seperti pada lebah Colletes, Andrena dan Megachile.
Setelah menutup sel sebagian jenis lebah membuat berbagai jenis hambatan untuk sampai kepada sel. Misalnya dengan membangun onggokan onggokan dari partikel partikel yang biasanya ditinggalkan tanpa melekat dan tanpa aturan sehingga memenuhi jalan menuju ke sel dan dengan demikian menghambat lalu lintas lebah yang lain.
Jumlah, Kamar dalam Sarang
Sedikit sekali lebah jenis penyendiri yang membuat sarang terdiri dari satu sel saja. Contoh penting dari lebah jenis ini adalah Osmia papevaria juga terdapat beberapa jenis yang membuat sarang terdiri dari dua kamar, kamar pertama sebagai kamar utama dan kamar kedua sebagai kamar tambahan.
Jumlah kamar berbeda sesuai dengan perbedaan kondisi luar seperti besar kamar dan bidang tempat membuat sarang. Ia juga berbeda sesuai dengan perbedaan kondisi dalam seperti instink membangun sendiri atau usia lebah. Dalam keadaan keadaan seperti ini, jumlah kamar biasanya antara 5 dan 6 kamar. Jumlah sampai 10 kamar pada lebah jenis Andrena binaculata, 15 kamar pada lebah jenis Chalicodma muraria dan Osmia, 17 kamar pada jenis lebah kayu kecil Ceratina, dan 19 kamar pada lebah kayu besar Xylcopa. Semua angka ini tentu saja
menunjuk sarang lebah penyendiri yang dibangun oleh individu tunggal. Sedangkan sarang sarang bertingkat tingkat yang dibangun oleh sejumlah individu secara khusus lebah bermasyarakat yang telah kita terangkan, sering terdiri dari sejumlah kamar yang sampai ratusan atau ribuan buah.
Urutan Kamar dalam Sarang
Biasanya susunan kamar sudah tertentu. Kamar kamar itu mungkin betul-betul terpisah, atau sedikit saling berhubungan, atau berganda. Bila hubungannya sederhana, terdapat satu jalan menuju kamar, dan bila berhubungan ganda, barangkali terdapat dua jalan atau lebih. Pada lebah penggali (digger bees), maka kamar kamar sarang berhubungan antara satu dengan yang lain melalui terowongan utama menuju kamar kamar dan melalui terowongan terowongan sampingan untuk setiap kamar terpisah. Urutan menurut cara ini bersimpang siur. Dalam kesimpangsiuran itu dapat dibedakan mana jalan jalan yang maju ke depan, yang mundur ke belakang dan yang tetap bila diukur dengan kedalaman dan panjang terowongan utama ketika jumlah sel (kamar) bertambah.
Contoh kesimpangsiuran yang banyak adalah pada lebah Halictus. Hal itu karena hubungan antara sel sel pertambahan jumiah dan terowongan utama tidak jelas. Contoh kesimpangsiuran yang maju ke depan adalah seperti yang terdapat pada lebah Systropha. Contoh kesimpangsiuran yang mundur ke belakang adalah seperti yang terdapat pada lebah Colletes cunicitarius. Juga mudah ditemukan kesimpangsiuran mengikuti putaran jarum jam atau melawannya. Namun ini tidak begitu penting bila dibandingkan dengan cmpat cara kesimpangsiuran yang telah disebutkan, karena terdapat pilihan di antara beberapa cara ini, bahkan di antara puak puak dari satu jenis.
Juga terdapat perbedaan mengenai cara urutan kamar pada level horisontal dan vertikal dalam sarang yang sama. Terdapat kamar kamar yang membuat sudut dengan level horisontal dan vertikal serta pada beberapa keadaan sudut yang dibuat itu melindungi sel sel pada kedua level secara permanen dalam satu sarang. Barangkali pula hubungan antara kamar kamar itu bersifat sempuma sehingga hilang sama sekali dinding sel yang membujur, seperti pada sarang lebah (qarsh al asal;honeycomb).

Sel sel juga tersusun antara cara urutan sarang lebah dan cara urutan garis atau bersimpangsiur. Pada lebah Osmia coerulescens yang mengisi ruang sarang, maka kamar kamar sering berhubungan antara satu dengan yang lain. Itu tidak hanya pada jalan ujung saja, seperti pada keadaan urutan garis yang lurus, tapi juga melalui jalan dinding yang membujur, seperti pada keadaan sarang lebah. Menurut cara garis lurus, ini dinamakan berbaris banyak. Pada lebah Osmia fucunda dengan mengesampingkan besar dan bentuk ruang (seperti pada urutan sarang lebah), sering saling berhubungan antara satu dengan yang lain melalui garis lurus ini disebut himpunan luruh. Diamati bahwa urutan kamar kamar pada sarang lebah bertahap dalam bersimpangsiuran, lebih banyak dari apa yang ada pada garis lurus.

Bentuk yang jarang ini terdapat dalam sarang sarang di mana kamar kamar dihubungkan secara teratur melalui sisi sisi yang terdapat pada ruang. Inilah yang disebut kamar pendidikan (penjagaan) yang pada dasarnya merupakan perekatan berbagai terowongan samping yang pendek. Pada sarang sarang ini sel sel tersusun pada kamar kamar. Sistem seperti ini terdapat pada lebah Halictus dan pada beberapa jenis lebah yang membuat sarang madu pada tanah.
Penutupan Sarang
Setelah sel sel selesai dibangun dalam sarang, maka lebah menutup sarang melalui sebuah tutup yang disebut tutup sarang. Ini terjadi pada semua jenis dan bangsa lebah selain jenis Ceratina dan Xylocopa. Kedua jenis ini dikecualikan dari kaidah. Hal itu karena lebah akan terus bekerja di sarang sampai tenaganya habis. Dengan demikian, lebah itu akan tetap di gerbang masuk supaya ia dapat mempertahankannya sebisa mungkin.
Di samping adanya proteksi alami bersifat mekanis, seperti ditemukan pada lebah bermasyarakat, terdapat apa yang disebut kuburan lebah yang masih hidup seperti pada jenis Lithurgus. Ia juga tidak menutup sarang dan tutup jarang yang diletakkan dari dalam sehingga mengurung lebah itu sendiri didalam sarang. Di antara contoh contohnya adalah apa yang dilakukan oleh lebah Andiena ovina yang membangun sarang madu di tanah, kemudian lebah itu meninggalkan sarang pada akhimya. Tutup sarang dan kamar terbagi tiga: 1. Tutup yang kokoh 2. Tutup yang tidak kokoh 3. Tutup bercampur
(1)Tutup yang kokoh adalah melalui rekatan partikel partikel antara yang satu dengan yang lain, yang sering mencakup partikel partikel lebar yang terpisah satu sama lain di akhir sel dengan adanya jarak jarak yang kosong. Keadaan seperti ini terdapat pada lebah menetap dan lebah Mason, seperti pada Osmia globicola dan Chalicodoma.
(2)Tutup jenis kedua,dibangun dari partikel partikel yang tidak melekat dengan partikel lain, sekalipun bersenyawa seluruhnya, yang tampak seperti onggokan yang menyatu pada gerbang masuk sarang. Sistem ini terdapat pada lebah penggali seperti Andrena, tetralonia dan lebah Antrophora dan terdapat dalam persentase kecil pada lebah Ceratina.
(3) Jenis ketiga, campuran menghimpun antara yang kokoh dan tidak kokoh.Ia mencangkup onggokan tanah, partikel partikel yang bertaut, dipadatkan atau lainnya. Pada beberapa keadaan, ia berhubungan dengan suatu kumpulan atau sistem tertentu dari pintu pintu. Contohnya adalah lebah Antrophora acervarum dan lebah Osmia leucomelaena.
Tutup sarang yang tidak kokoh tersusun dari bahan yang sama yang menjadi komposisi tutup kamar pada sarang. Perbedaan satu satunya, pada pintu sarang, bahan pada pintu sarang diambilkan dari bagian depan sarang di mana tidak mungkin membuat terowongan baru. Ini mengakibatkan adanya penurunan tajam pada salah satu sisi galian atau kamar di permukaan, seperti pada Tetraloniamalvae dan Anthaphera accervorum.
Pekerjaan Tutup Sarang

Jenis tutup sarang yang tidak kokoh terbuat dari bahan bahan yang diambil dari saluran gerbang masuk. Sedangkan bagian yang tidak kokoh pada jenis tutup campuran dibuat bahan bahan yang sama yang menjadi komposisi sel, seperti pada lebah Osmia parvols. Ia membuat onggokan onggokan antara sel-sel dan partikel partikel sumsum betis yang juga digunakan untuk pembuatan sarang.
Sementara bagian yang tidak kokoh berisikan partikel partikel sumsum kaki, butir butir pasir dan lain lain. Bagian dari tutup sarang tetap tidak kokoh, sekalipun tidak terdapat onggokan di depan setiap sel, seperti pada lebah Anthidium. Komposisi komposisinya diambilkan dari luar sarang. Begitu juga halnya dengan dinding sel. Bila sel sel sarang dibangun dari bahan bahan yang masuk padanya peralatan lebah dan mengeluarkannya, maka bagian yang kokoh atau tutup yang kokoh dibangun dari bahan yang sama. Sebaliknya juga betul, bila sarang dibuat dari bahan bahan yang tidak termasuk peralatan lebah, tutupnya juga demikian. Sedangkan selain itu, adalah akibat dari menetapnya parasit-parasit atau benda benda asing di luar sarang, seperti pada Megachile. Sesungguhnya terdapat partikel partikel dari kerang atau. dari pasir, yang barangkali besar atau kecil tersusun dalam satu baris atau. lebih, diletakkan antara sel sel yang tersusun rapi. Pada Anthidium, ia ditutup melalui lilin hijau. Sementara itu pada lebah Megachile cefebre, maka partikel partikel sarang yang kokoh berhubungan antara satu dengan yang lain melalui perekat hijau, sedangkan sel sel itu sendiri terbuat dari tanah berperekat yang diaduk dengan air ludah lebah.
Pada beberapa keadaan, bagian akhir sel kadang kadang berubah menjadi tutup dan pada ruangan sel yang diubah kadang kadang ditempatkan benih pembuah. Tutup sarang kadang kadang terdapat di dalam, khususnya pada permulaan gerbang masuk seperti pada Osmia rufa. Pada keadaan yang lain, barangkali tutup diletakkan sedikit jauh ke dalam dari pintu gerbang. Dengan demikian, ia melingkari ujung pintu masuk. Jarang sekali ada tutup luar yang sempurna yang serasi di atas setiap sarang dari luar, seperti pada Chalicodoma micraria.
Pembagian Jenis jenis Sarang
Supaya dapat menjaga diri, lebah membangun berbagai sarang. Supaya dapat mengetahui dengan baik jenis jenisnya, Anda harus mempelajarinya dari berbagai segi serta membandingkan berbagai bentuknya antara yang satu dengan yang lain. Sebagian besar pengkajian ini telah disebutkan dalam halaman halaman terdahulu. Hasilnya adalah pengenalan jenis jenis dan bentuk bentuk sarang seperti berikut:
1. Berkenaan dengan Individu penghuni Sarang:
a. Sarang Jantan
b. Sarang Betina
c. Sarang bersama Jantan dan Betina
d. Sarang yang menggabungkan antara ketiga jenis di atas
2. Berkenaan dengan jumlah Sel:
a. Sel Tunggal
b. Multi Sel
3. Berkenaan dengan hubungan antar berbagai Sel:
a. Sarang dengan sel sel terpisah
b. Sarang dengan sel sel berhubungan
4. Berkenaan dengan cara Membangun:
a. Sarang Vertikal
b. Sarang Horisontal
5. Berkenaan dengan jumlah sarang yang termasuk komposisi sarang tunggal yang dibangun oleh seekor serangga tunggal:
a. Sarang Sederhana
b. Sarang Berlapis
6. Berkenaan denganjumlah serangga yang membangun sarang:
a. Sarang Menyendiri
b. Sarang mengelompok atau tersusun
7. Berkenaan dengan kemiripan antara Sarang sarang:
a. Sarang dengan bentuk tersendiri
b. Sarang dengan bentuk mirip
Lebah Madu
Sebelum manusia memanfaatkan lebah, lebah madu membuat sarangnya di celah celah yang ada antara batu batuan dan pohon pohon yang berlubang. Ini diterangkan oleh gambar yang menceritakan tentang batu batuan yang mempunyai celah sebagai tempat tinggal lebah di salah satu dataran tinggi di sebelah timur Spanyol pada masa batu pertengahan Hal itu lebih kurang 700 tahun sebelum masehi. Lebah sering sekali membuat sarang sarang lilinnya di tempat terbuka, dengan mengambil tempat tempat yang mudah untuk menjaganya dari faktor faktor alam. Di sini ia beranak pinak dan mengumpulkan madu. Sel selnya terbuat dari bahan bahan sederhana yang dapat dijangkau dan sesuai dengan keahlian keahlian lokal berbagai masyarakat Lebah. Ini menunjukkan bahwa sel sel lebah tidak mempunyai satu asal-usul.
Di hutan hutan besar di Eropa pada masa lalu, sel kuno merupakan kayu-kayu berongga yang berjatuhan yang dihuni oleh lebah madu liar Kebanyakan petunjuk yang dikenal tentang Lebah madu pada zaman kuno adalah lebah mesir lebih kurang 3.400 sampai 600 tahun sebelum masehi. Hal hal yang ditemukan tentang Lebah Mesir Kuno mempunyai urgensi penting karena kelangkaannya dan karena ia adalah peninggalan sejarah.
Sel sel Lebah Madu
Sel yang digunakan oleh lebah adalah bidang sempit rongga kosong yang mempunyai pintu masuk di tengah tengah antara kedua ujungnya. Kedua ujung barangkali ditutup dengan dua penyanggah yang cocok terbuat dan kayu. Bila terdapat keretakan keretakan maka ditutup dengan plester dari tanah. Pada beberapa daerah, sebagai pengganti sanggahan dari kayu digunakan bulatan bulatan batu yang disiapkan sesuai besar lubang. Bulatan bulatan batu ini ditemukan sewaktu dilakukan pekerjaan penggalian di berbagai daerah di kota Maya.
Sel sel terbuat dari tanah yang tidak dihancurkan yang berasal antara 2.400 sampai 2.133 tahun sebelum masehi. Terdapat juga sel sel yang terbuat dari tanah tanah yang sudah dihancurkan berbentuk wadah sedang dengan panjang 36 cm dan rata rata garis tengahnya pada kebanyakan potongan 14 cm di mana terdapat bukaan dengan garis tengah 2 cm pada lingkaran dengan ujung yang berhadapan dengan mulut bukaannya. Akan tetapi wadah wadah ini barangkali digunakan untuk mengumpulkan buangan karena ia kecil dan tidak cocok menjadi sel yang sebenamya.

Ditemukan sel sel yang tidak cocok menjadi sel yang sebenamya. Ditemukan sel sel yang merupakan wadah wadah besar yang terbuat dari tanah liat yang tidak dihaluskan (coarse pottary) yang mempunyai bukaan yang luas yang dinamakan sel sel tanah liat (pottary hives), berasal dari 500 sampai 600 tahun sebelum masehi.
Sel sel yang ditemukan di utara Eropa bersifat tradisional, merupakan keranjang keranjang terbuat,dari ranting ranting yang dijalin, kemudian dari jerami yang dijalin atau pokok rumbuh tumbuhan lainnya yang dkenal dengan nama skeps, berasal dari abad pertama sampai abad ketiga sebelum Masehi.

Fakta tentang Sel sel yang masih digunakan sampal sekarang
Yang menimbulkan ketakjuban adalah sel sel itu tetap atau tidak berubah atau sel sel tradisional yang berjalan selama beratus ratus tahun, barangkali beribu ribu tahun. Cara penyusunan, bahan besar dan bentuknya umumnya tidak mengalami perubahan selama berabad abad. Sel sel dari tanah liat biasanya digunakan pada berbagai daerah di Timur jauh seperti di Mesir pada zaman kuno, seperti juga pada masa sekarang.
Orang Romawi menyebutkan sembilan macam sel yang segi seginya banyak mereka terangkan. Mereka juga menerangkan bagaimana sel sel ini dibuat, yang semuanya berdasarkan sistem horisontal yang sering diletakkan di atas mastaba (ban luar) atau dipahatkan ke dalam dinding, kadang kadang ditempatkan dua baris atau tiga baris bertingkat. Daftar yang dibuat oleh Crane (1983) berikut ini menjelaskan hal itu:
1. Sel sel terbuat dari pohon kayu yang berlubang
2. Sel sel dari pohon quercus suber
3. Sel sel dari kayu papan
4. Sel sel dari ranting ranting yang dijalin
5. Sel sel dari pokok tumbuh tumbuhan yang kokoh di samping pokok yang lain
6. Sel sel terbuat dari kotoran hewan
7. Sel sel dari tanah yang dihaluskan (bahan porselin atau bahan tanah liat)
8. Sel sel dari batu merah
9. Sel sel transparan dari bahan tanduk dan mika
10. Sel sel dari tanah yang tidak dihaluskan. Sel Sel jenis ini tidak diterangkan dalam tulisan tulisan orang Romawi.
Faktor faktor yang berhubungan dengan penggunaan sel sel
1. Pemilihan bahan
Setelah pengkajian mendalam terhadap sel sel tradisional di berbagai tempat berbeda di dunia, diketahui bahwa bumi dengan berbagai bentuknya (tanah, tanah liat, batu batuan) merupakan bahan untuk membuat sel sel lebah di negeri-negeri yang kering di mana tidak tersedia kayu.
Orang Inggris berusaha membuat sel sel dari kayu dan bahan bahan yang berasal dari tumbuh tumbuhan di mana pada masa lalu sel sel dibuat dari cabang-cabang pokok kayu yang gembur karena mudah untuk menghancurkan dan melumatkannya.
2. jenis
Tujuan dari membangun sel, khususnya jenis Apis mellifera (lebah madu), harus dapat menyiapkan yang berikut ini:
a. Bahan baku pembuatan, komposisi dan kekerasannya yang bertujuan menjaga lebah dari kondisi kondisi udara, yang ia buat dari bahan selain metal.
b. Volume, volume sel-sel berkisar antara 40 50 liter, sekalipun sebagian volume sel mencapai separuhnya, yang digunakan untuk menarik buangan.
c. Bukaan pintu. masuk lebah: Biasanya antara 1 2 cm dan ini barangkali pada sel atau pada penyanggah yang digunakan untuk menutup mulut bukaan. Barangkali juga terdapat bukaan untuk ventilasi. Lebah membutuhkan sebuah bukaan yang tidak kurang dari 8 cm2.
Sedangkan lebah jenis Apis cerana, maka sel selnya berciri mirip dengan sel sel terdahulu, khususnya jenis Apis mellifera, namun ia mempunyai volume lebih kecil mencapai dua pertiga volume sel terdahulu dan isinya antara 10 15 liter.
Dari uraian terdahulu dapat dikatakan bahwa sel sel pertama yang menyiapkan untuk menempatkan lebah madu adalah sel sel sangat sederhana yang mirip dengan sarang alaminya, yang dibuat adakalanya dari dahan pohon setelah membuat rongga di dalamnya dan menutupnya dengan tutup yang tidak rapi dari atas, di mana terdapat bukaan untuk keluar masuk lebah, atau ia membuat dalam bentuk pipa pipa dari bahan porselin atau tanah liat dan biasanya tanah. Lalu sel sel ini berkembang menjadi sel sel berbentuk kotak yang tertutup yang bekerja seperti dalam bentuk dahan kayu, tetapi terdiri dari empat dinding. Kemudian digunakan skep yang terbuat dari jerami yang dijalin atau dahan dahan lunak dari tumbuh tumbuhan semak semak. Dalam beberapa arah untuk tujuan itu sendiri, lebah sampai menggunakan sel kayu yang mempunyai kamar kamar yang berisikan roda roda yang bergerak. Kemajuan perhatian petemak lebah sampai dengan membangun sel dengan rekor intemasional untuk penggunaan runggal dalam semua koloni. Sel sel juga dibuat dari sisa sisa pertanian seperti jerami, serpihan tebu dan lain lain.

Juga dalam sarang lilin yang dibangun lebah di dalam tempat tinggalnya untuk meletakkan telur dan menyimpan bahan makanan merupakan contoh atas kecanggihan penciptaan Maha Pencipta yang dianugerahkan Nya kepada lebah. Sarang lilin yang berisikan ribuan lubang bersegi enam digunakan sebagai tipuan untuk mengasuh anak anak lebah atau gudang gudang untuk menyimpan madu dan bibit pembuah. Suatu yang menakjubkan, bahwa di samping ia disiapkan betul betul untuk pekerjaan ini, maka yang lebih menakjubkan lagi adalah bentuk persegi enam dari lubang yang membutuhkan jumlah bahan bangunan yang lebih sedikit, selain juga ia cocok untuk pertumbuhan anak lebah yang dipelihara dalam lubang lubang ini. Bentuk segi enam adalah bentuk geometrik yang terbaik yang menghasilkan kekosongan kekosongan perantara dan bahwa jumlah lubang dari kekosongan kekosongan ini pada luas tertentu melebihi jumlah bentuk bentuk lain pada luas yang sama.
Kita tidak mempunyai sikap lain kecuali tertegun menyerah di depan kemampuan I’jaz (kemukjizatan) Al Qur'an ini, sewaktu kita menemukan bahwa lebah madu membangun berbagai lubang di mana terdapat lubang lubang kecil yang dalam satu inci persegi berisikan 28,27 lubang persegi enam. Ini digunakan untuk anak lebah pekerja dan penyimpan madu. Ada juga yang sedikit lebih besar yang digunakan untuk menjaga bibit jantan yang dalam satu inci persegi terdapat 18,84 lubang bersegi enam.

Maha Suci Engkau, wahai Tuhanku. Engkau memberi ilham kepada dunia yang telah dan masih saja menakjubkan makhluk Engkau yang paling canggih. Ilmu Engkau Maha Mendahului ilmu manusia, makhluk Engkau yang paling lemah. Bukankah pada tempat tinggal Lebah terdapat krcasi dan Ilham? Siapakah yang mengajarkan kepada setiap jenis lebah supaya mengambil bahan baku tertentu sebagai tempat tinggal dan tidak suka dengan bahan pengganti yang lain? Ia adalah Allah, Tuhan seluruh alam, pencipta langit dan bumi. Maha benar Allah dengan firmannya:
"Itu adalah Allah, Tuhan seluruh alam, Pencipta segala sesuatu. Karena itu, sembahlah Ia!" (QS 6:102).
"Tidakkah mereka memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah? .... " (QS 7: 185).
"Tidakkah mereka mendalami Al Qur'an. Sekiraranya berasal dari selain Allah, tentu mereka akan banyak menemukan berbagai kontradiksi di dalamnya!" (QS 4:82).
Terakhir sekali, pada rumah rumah lebah dan pada dunia lebah terdapat keajaiban dan kreativitas yang menyingkap rahasia kemukjizatan ilmiah yang diturunkan dalam Al Qur'an Al Karim, yang merupakan mukjizat Islam yang abadi dan kekal, yang berisikan ayat ayat dan petunjuk petunjuk yang selalu mengarahkan manusia kepada iman dengan Allah, Tuhan seluruh alam, dan kepada Islam yang cocok untuk segala ruang dan waktu.

Maha Suci Allah yang telah mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Pujian bagi Allah, Tuhan seluruh alam, dan shalawat atas junjungan kita Muhammad, Nabi yang ummi, serta atas keluarga dan Seluruh sahabat beliau. Bab 10.
RUJUKAN BERBAHASA INGGRIS:

• Allam, H.H., Ecological and Biological Studies on Certain Pollinators in Reclaimed land, Ph. Thesis, Faculty of Agriculture, Cairo University, 1973. ]
• Bohart, G.E. and W.P. Nye (1956), Kinds of Bees Gleanings in Culture 84:331 333,337. 1968.
• Butler, C.G., The World of the Honeybee; London: Collins, 1954, revised, 1974, hal 223.
• Crane E, The World's Beekeeping; Past and Present in Hive and the Honeybee (Hamilton, Illionois:Dadant & Sons, 1975), hal 1 18
• Crane E, The Shape, Construction and Identification of Traditional Hives, Bee World, 58 (3), hal 119 127
• Crane, E.,Agriculture. IBRA (1980), hal 34.
• Crane, E. and. A. J. Graham, (1985), Bee Hives of the Ancient World 1, Bee World 66(l), hal 23 41.
• Crane, E. and. A. J. Graham, Bee Hives of the Ancient World 2, Bee World 66(2), hal 148 170.
• Crane, E., (1980), Bees and Beekeeping (Oxford:Heinemann News, 1980),hal. 514.
• Dadant and Sons, The Hives and the Honeybee (Hamilton, Illinois, 1975), hal 740.
• El Badawy, A.A., Studies on Family Megachilidae in the New Valley with special Referenee to Active Pollinator, Ph.D. thesis, Faculty of Agriculture, Cairo University, 1975.
• El Berry, A.A., Ecological and Biological Studies on the Wild Bees of Osmia sp., Ph.D. Thesis, Faculty of Agriculture, Eairo University, 1968.
• El Hefny, A.M., Pollinators of the Family Halictidae found in Egypt with Special Reference to the Morphology and Biology of Nomia ruficornis sp., Ph DThesis, Faculty of Agriculture, Eairo University, 1974.
• Hobs,, G.A., Ecology of Leaf Cutter Bee Megachile perihirta (Hymenoptera Megaechilidae) in Relation to Production of Alfalfa Seed., Canadian Ent,88 (1956),hal 625 631.
• Krombein, K.V, Trap nesting Wasps and Bees. Lifet Histories, Nests and Associates. Washington D.E.: Smithsonian Press, 1967.
• Linsley, E.G.,Ecology of Solitary Bees in Hilgardia, 27 (10). 1958, hal 453 559.
• Linsley, E.G. and RD. Hurd, Ecological Observations on Some Bees of South ern Arisona. and New Mexico (Hymenoptera)., Ent. New 70, 1959, hal 6368.
• Malyschev, S.I,. The Nesting Habits of Solitary Bees, A Comparative Study, Eos 11(3), 1936, hal. 210-309.
• Mazeed, M.M., Ecological and Biological Studies on family Megachilidae, Pseudomegachile, Ph.D. Thesis, Faculty of Agriculture, Cairo University, 1968
• Mc. Gregor, S,E, Insect Pollination of Cultivated Crop Plants, USA Agriculture Handbook, 1976, hal.411
• Michener, E.D., The Social Behaviour of the Bees, A Comparative Study, (Cambridge:Oxford University Press,1974) hal 404
• Morse, R.A., The Complete Guide of Beekeeping, (New York: E.P. Dutton, 1980), hal 224.


RUJUKAN BERBAHASA ARAB

I. Al-Qur’an Al-Karim
II. Buku-buku hadits :
• Al-Imam al-kabir Abi Abdillah Muhammad bin Isma’il al-Bukhori, Shohihul Bukhori ma’a syarhihi li Ibni Hajar al-Asqolani, ath-Thoba’ah as-Salafiyyah, Kairo, 1380 H.
o Kitab al-Ath’imah wa al-Asyrobah bab al-Halwaa’ wa al-asl
o Juz 10 – kitab ath-Thib
• Musnad al-Imam Ahmad bin Hanbal – Nasyru al-Maktabah al-Islamiy – Beirut 1380 H.

III. Buku-buku Tafsir:
• Al-Allamah abu al-Fadhil Syihaabuddin as-sayyid Mahmud al-Aalusiy al-Baghdaadiy – Ruuhul Ma’aani fi Tafsiril Qur’an al-Adhim wa sab’u al-Matsaanii –juz 13- Dar Ihyaa’ at-Turots al-Islaamiy – Beirut – Libanon.
• Abu Ja’far Muhammad bin Jarir ath-Thobary – Jami’ al-Bayaan ‘an Ta’wil al-Qur’an –Juz 14- Cetakan ke-3- Mathbu’ah Musthofaa al-Baabi al-Halabi- Mesir
• Al-Imam al-Fakhru ar-Razi – At-Tafsir al-Kabir –juz 19- Cetakan ke-2- Dar al-Kutub al-Ilmiyyah- Teheran.
• Muhammad Jamaluddin al-Qosimi –Tafsir al-Qosimi/Mahasin at-Ta’wil –juz 10- ‘Isa al-Babi al-Halabi- Mesir.
• Nahiruddin Abi Sa’id al-Baidhowi – Anwaaru at-Tanzil wa Asrori at-Ta’wil/Tafsir al-Baidhowy- dar al-Jail.
• Asy-Syaikh Abu Ali al-Fadhli bin al-hasan at-Thobrosy –Majmu’ al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an- Juz 13- 1971 M. –Dar Maktabah al-Hayat- Beirut.
• Abdul Karim al-Khathib –at-Tafsir al-Qur’an lil Qur’an- Kitab IX- Dar al-Fikr al-Arabiy- Kairo
• Ahmad Musthofa al-Maraghy –Tafsir al-Maraghy- Juz 13- Kairo
• Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad al-Anshory al-Qurthuby –al-Jami’ li ahkaam al-Qur’an- Juz IX- 1966M- Dar Ihya’ ats-Turots al-Arabiy- Beirut – Lebanon.
• Muhammad Abdul Mun’im al-Jamal –at-Tafsir al-Farid lil Qur’an al-Majid- Dar Kutub al-Jadid.
• Atsiruddin Abi Abdillah Hayyan al-Andalusy al-Ghirnaathy- at-Tafsir al-Kabir/al-bahr al-Muhith- Juz V- Maktabah wa Mathobi’ an-Nashrul Hadits- Riyadh- Kerajaan Arab Saudi.
• Muhammad Ali ash-Shobuni- Shofwatu at-Tafasir- bagian IV Surat an-Nahl- Dar al-Qur’an al-Karim- Beirut.
• Al-Hafidh Ibnu Katsir- Mukhtashar Tafsir Ibni Katsir- Ikhtishor wa Tahqiq Muhammad Ali ash-Shobuni- Jilid II Surat an-Nahl- Dar al-Qur’an al-Karim- Beirut.
• Sayyid Quthb- Fi Dhilalil Qur’an- Jilid IV Surat an-Nahl- Dar asy-Syaruq.

IV. LEKSIKON
Al-Imam Al-Allamah Abu al-Fadhil Jamaluddin Muhammadbin Mukarram bin Manshur al-Afriqi al-Mishri- Lisan al-‘Arab- Jilid XI- Dar al-Fikr- Beirut.

V. RUJUKAN BERBAHASA ARAB LAINNYA
• Al-Bimbi, Muhammad Ali, Nahl as-Shillu wa Mintajatuhu, cetakan V, Dar al-Ma’arif al-Mishriyah, Kairo, 1989 M.
• Al-Hafni, Tarbiyatu an-Nahl wa intaaju ash-Shillu, Markaz an-Nasyrul ‘Ilmiy, Universitas Malik Abdul Aziz, Jeddah, 1994 M.
• Abdus Salam, Ahmad Luthfi, Tarbiyatu an-Nahl wa Idaratu al-Manahil fil Mishri wa biladil arabiyyah- cetakan IV- Maktabah al-Anjilu al-Mishriyah, Kairo, 1990 M.
• Al-Himshi, Muhammad Hasan, an-Nahlah Tusabbihu Allah, Dar ar-Rasyid, Damaskus, 1990 M.
• Wafa, Abdul Kholiq, Nahl ash-Shillu wan Nihaalah, Dar ath-Thoba’ah al-Haditsah, Kairo, 1963 M.
• Al-Bimbi, Muhammad Ali, an-Nahlu as-Shillu wa Mintajatuhu, Dar al-Ma’arif, Kaior, 1984 M.
• Al-Qir, Muhammad Nizar, ash-Shillu fiihi syifa’un Naas, al-Maktab al-Islamiy- Beirut, 1984 M.
(Dinukil dari “Mukjizat Al-Qur’an dan As-Sunnah rentang IPTEK”, Penerbit Gema Insani Press, halaman 199-231)


Tata Cara Shalat Witir 3 Rakaat

Shalat Witir adalah shalat sunat yang dikerjakan di malam hari dan jumlah raka'atnya ganjil. Jadi bisa saja shalat witir itu dikerjakan sebanyak satu raka'at, atau tiga, lima, dan seterusnya. 

Shalat witir merupakan bagian dari qiyamul lail (shalat malam), karena qiyamul lail itu terdiri dari 2 macam shalat, yaitu tahajjud (yang kita kenal berjumlah 8 raka'at) dan witir (biasanya 3 raka'at).

Istilah qiyamul lail itu bila di bulan Ramadhan berganti menjadi shalat Tarawih. Maka itu shalat Tarawih juga terdiri dari 2 macam shalat sebagaimana sudah disebutkan di atas.

Yang menjadi permasalahan yang akan kita bahas adalah bagaimana cara mengerjakan witir bila 3 raka'at? Apakah dengan cara 2 kali salam (yakni 3 raka'at dipecah 2 raka'at kemudian salam dan 1 raka'at salam) atau dikerjakan cukup dgn satu kali salam?

Hadis Pertama
Aisyah radhiallahu ‘anha menerangkan tentang shalatnya Rasul di bulan Ramadhan, 
“Rasul b tidak pernah shalat malam lebih dari 11 raka'at, baik di bulan Ramadhan maupun diluar Ramadhan, yaitu beliau shalat 4 raka'at, maka jangan engkau tanya tentang bagus dan lama shalatnya, kemudian beliau shalat 4 raka'at lagi, maka jangan engkau tanya tentang bagus dan lama shalatnya, kemudian beliau shalat witir 3 raka'at.” (Hr. Bukhori 2/47, Muslim 2/166)
Penjelasan:
1. Perkataan Aisyah, “beliau shalat 4 raka'at”, ini menunjukkan Nabi b melakukan 4 raka'at tersebut dengan sekali salam. Sisi pendalilannya ialah karena sesudah perkataan tersebut, Aisyah mengatakan: tsumma yang artinya kemudian.
2. Demikian juga perkataan Aisyah, “Tsumma/kemudian beliau shalat witir 3 raka'at”, ini berarti witir 3 raka'at itu dikerjakan dengan sekali salam. Jika yang dimaksud tidak demikian, sudah barang tentu Aisyah akan menerangkannya. Tentunya bagi yang mengerti bahasa, akan mudah menangkap dan memahami perkataan Aisyah di atas.
Hal ini makin jelas kalau kita perhatikan perkataan Aisyah bahwa nabi shalat 4 rakaat, itu menunjukkan bahwa nabi mengerjakannya dengan satu kali salam, tentunya witir 3 rakaat juga dengan sekali salam.

Hadis Kedua
Dari Abu Ayyub, ia berkata, telah bersabda Rasulullah, “Witir itu adalah haq, maka bagi yang mau witir dengan 5 raka'at maka kerjakanlah, dan bagi yang mau witir dengan 3 raka'at maka kerjakanlah, dan bagi yang mau witir dengan 1 raka'at maka kerjakanlah.” (Hr. Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Majah, dan Nasa’i)
Penjelasan:
1. Bahwa witir itu adalah haq, maksudnya ialah sesuatu yang tidak boleh diabaikan. Ini menunjukkan bahwa shalat witir itu sunnah muakkadah (sangat dianjurkan).
2. Boleh witir dengan 5, 3, atau 1 raka'at, yang dikerjakan dengan satu kali salam dan satu tahiyat.

Hadis Ketiga
Dari Ubay Bin Ka’ab, ia berkata:
“Sesungguhnya Nabi biasa membaca dalam shalat witir: Sabbihis marobbikal a’la (di raka'at pertama -red), kemudian di raka'at kedua: Qul yaa ayyuhal kaafiruun, dan pada raka'at ketiga: Qul huwallaahu ahad, dan beliau tidak salam kecuali di raka'at yang akhir.” (Hr. Nasa’i, Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Majah)
Penjelasan:
Perkataan Ubay Bin Ka’ab, “dan beliau tidak salam kecuali di raka'at yang akhir”, jelas ini menunjukkan bahwa tiga raka'at shalat witir yang dikerjakan nabi itu dengan satu kali salam.

Hadis Keempat
Dari Abu Hurairah, dari Nabi, beliau bersabda, 
“Janganlah kamu witir dengan 3 raka’at, tetapi witirlah dengan 5 raka’at atau 7 raka’at, dan janganlah kamu menyamakannya dengan shalat Maghrib.” (Hr. Daruquthni)
Penjelasan:
1. Dari keempat hadis yang telah dibawakan di atas, dapat kita pahami bahwa nabi pernah witir dengan 3 raka'at, dan beliau juga memerintahkannya. 
2. Sabda Nabi b, “Janganlah kamu witir dengan 3 raka’at”, maka maksud dari larangan ini telah dijelaskan sendiri oleh nabi pada bagian akhir hadis, yaitu: “janganlah kamu menyamakan-nya dengan shalat Maghrib”.
3. Tata cara pengerjaan witir yang 3 raka’at itu haruslah berbeda dgn tata cara shalat Maghrib. 

Cara yang memungkinkan agar witir 3 raka’at itu berbeda dengan shalat Maghrib hanya bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
Pertama, Memecah witir 3 raka’at menjadi 2 kali salam (2 dan 1 raka’at);
Kedua, Tiga raka’at penuh dengan sekali salam dan tanpa tasyahud awal.
Namun demikian, tidaklah tepat membedakan witir dengan shalat Maghrib itu dengan cara memecah witir yang 3 raka'at menjadi 2 kali salam. Sebab pendapat ini tidak didukung dalil dari nabi, selain itu Hadis pertama hingga hadis keempat ini sangat tegas menunjukkan bahwa witir 3 raka'at dilakukan dengan hanya satu kali salam, dan inilah yang terbaik, sebab ini merupakan amalan Rasulullah b. 

Adapun dalil yang dipakai oleh mereka yang membolehkan witir 3 rakaat dengan 2 kali salam, yaitu dengan hadis bahwa shalat malam itu dikerjakan dua rakaat dua rakaat (maksudnya setiap 2 rakaat salam, maka cara pendalilan ini tidak tepat lantaran dalilnya bersifat umum. Padahal dalil-dalil tentang shalat witir adalah sudah ada, jelas dan tegas semuanya dengan satu kali salam, yakni di rakaat terakhir, baik itu witir 1 rakaat, 3, 5, dan seterusnya. Dalam kasus ini, dalil umum harus ditinggalkan karena sudah ada dalil yang bersifat khusus.
Dengan demikian agar shalat witir itu berbeda dengan shalat Maghrib, maka witir 3 raka'at dilakukan satu kali salam dan tanpa tasyahud awal (dengan kata lain cukuplah dengan satu tasyahud di akhir raka’at saja), sebab shalat Maghrib dilakukan dengan 2 tasyahud. 
Wallahu a’lam bishshowab.
[Disusun dengan rujukan: Al Masaa-il, Jilid 2, Ust. Abdul Hakim bin Amir Abdat; Bagaimana Tarawih dan I’tikaf Rasulullah b, Syaikh Albani]


1. Sejarah Animasi
Animasi merupakan sutu teknik yang banyak sekali dipakai di dalam dunia film dewasa ini, baik sebagai suatu kesatuan yang utuh, bagian dari suatu film, maupun bersatu dengan film live. Dunia film sebetulnya berakar dari fotografi, sedangkan animasi berakar dari dari dunia gambar, yaitu ilustrasi desain grafis (desain komunikasi visual). Melalui sejarahnya masing-masing, baik fotografi maupun ilustrasi mendapat dimensi clan wujud baru di dalam film live clan animasi.
Dapat dikatakan bahwa animasi merupakan suatu media yang lahir dari dua konvensi atau disiplin, yaitu film clan gambar. Untuk dapat mengerti clan memakai teknik animasi, kedua konvensi tersebut harus dipahami dan dimengerti.
Film, biasa dipakai untuk merekam suatu keadaan, atau mengemukakan sesuatu. Film dipakai untuk memenuhi suatu kebutuhan umum, yaitu mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan. Karena keunikan dimensinya, clan karena sifat hiburannya, film telah diterima sebagai salah satu media audio visual yang paling popular dan digemari. Karena itu juga dianggap sebagai media yang paling efektif.
Untuk dapat mempergunakan media film ada dua masalah pokok yang harus dihadapi, yaitu masalah teknis film clan masalah teknik mengemukakan sesuatu denga film atau biasa disebut teknik presentasi. Demikian juga dengan hal yang harus diketahui di dalam film animasi, yaitu masalah teknik animasi, dan masalah teknik mengkomunikasikan sesuatu dengan teknik animasi. Sering perkataan teknik berkomunikasi lebih akrab dikatakan seni berkomunikasi.
Di dalam kenyataannya memang hal ini sangat erat hubungannya dengan berbagai bidang kegiatan seni, baik visual maupun verbal atau teateral. Bagi seorang perencana komunikasi, kegiatan ini sangat penting dimengerti. Seorang pembuat film akan mengahadapi masalah teknik membuat film dan seni membuat film.
Semua hal yang tertulis di dalam pembahasan ini, bukanlah suatu batasan, melainkan suatu cara melihat dan ringkasan permasalahan yang harus dikembangkan.

2. Asal Mula Teknik Film Animasi
Keinginan manusia untuk membuat gambar atau santiran (image) yang hidup dan bergerak sebagai pantara dari pengungkapan (expression) mereka, merupakan perwujudan dari bentuk dasar animasi yang hidup berkembang. Kata animasi itu sendiri sebenarnya penyesuaian dari kata animation, yang berasal dari kata dasar to animate, dalam kamus umum Inggris-Indonesia berarti menghidupkan (Wojowasito 1997). Secara umum animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan, menggerakkan benda mati; Suatu benda mati diberikan dorongan kekuatan, semangat dan emosi untuk menjadi hidup dan bergerak, atau hanya berkesan hidup.
Sebenarnya, sejak jaman dulu, manusia telah mencoba meng­animasi gerak gambar binatang mereka, seperti yang ditemukan oleh para ahli purbakala di gua Lascaux Spanyol Utara, sudah berumur dua ratus ribu tahun lebih; Mereka mencoba untuk menangkap gerak cepat lari binatang, seperti celeng,bison atau kuda, digambarkannya dengan delapan kaki dalam posisi yang berbeda dan bertumpuk (Hallas and Manvell 1973:23).
Orang Mesir kuno menghidupkan gambar mereka dengan urutan gambar-gambar para pegulat yang sedang bergumul, sebagai dekorasi dinding. Dibuat sekitar tahun 2000 sebelum Masehi (Thomas 1958:8)
Lukisan Jepang kuno memperlihatkan suatu alur cerita yang hidup, dengan menggelarkan gulungan lukisan, dibuat pada masa Heian(794-1192) (ensiklopedi Americana volume 19, 1976). Kemudian muncul mainan yang disebut Thaumatrope sekitar abad ke 19 di Eropa, berupa lembaran cakram karton tebal, bergambar burung dalam sangkar, yang kedua sisi kiri kanannya diikat seutas tali, bila dipilin dengan tangan akan memberikan santir gambar burung itu bergerak (Laybourne 1978:18).
Hingga di tahun 1880-an, Jean Marey menggunakan alat potret beruntun merekam secara terus menerus gerak terbang burung, berbagai kegiatan manusia dan binatang lainnya. Sebuah alat yang menjadi cikal bakal kamera film hidup yang berkembang sampai saat ini. Dan di tahun 1892, Emile Reynauld mengembangkan mainan gambar animasi ayng disebut Praxinoscope, berupa rangkaian ratusan gambar animasi yang diputar dan diproyeksikan pada sebuah cermin menjadi suatu gerak film, sebuah alat cikal bakal proyektor pada bioskop (Laybourne 1978:23).
Kedua pemula pembuat film bioskop, berasal dari Perancis ini,dianggapsebagai pembuka awal dari perkembangan teknik film animasi(Ensiklopedi AmericanavoLV1,1976:740)
Sepuluh tahun kemudian setelah film hidup maju dengan pesat-nya di akhir abad ke 19. Di tahun 1908, Emile Cohl pemula dari Perancis membuat film animasi sederhana berupa figure batang korek api. Rangkaian gambar-gambar blabar hitam(black-line) dibuat di atas lembaran putih, dipotret dengan film negative sehingga yang terlihat figur menjadi putih dan latar belakang menjadi hitam.
Sedangkan di Amerika Serikat Winsor McCay (lihat gambar disamping) membuat film animasi “Gertie the Dinosaur” pada tahun 1909. Figur digambar blabar hitam dengan latar belakang putih. Menyusul di tahun-tahun berikutnya para animator Amerika mulai mengembangkan teknik film animasi di sekitar tahun 1913 sampai pada awal tahun 1920-an; Max Fleischer mengembangkan “Ko Ko The Clown” dan Pat Sullivan membuat “Felix The Cat”. Rangkaian gambar-gambar dibuat sesederhana mungkin, di mana figure digambar blabar hitam atau bayangan hitam bersatu dengan latar belakang blabar dasar hitam atau dibuat sebaliknya. McCay membuat rumusan film dengan perhitungan waktu, 16 kali gambar dalam tiap detik gerakan.
Fleischer dan Sullivan telah memanfaatkan teknik animasi sell, yaitu lembaran tembus pandang dari bahan seluloid (celluloid) yang disebut “cell”. Pemula lainnya di Jerman, Lotte Reineger, di tahun 1919 mengembangkan film animasi bayangan, dan Bertosch dari Perancis, di tahun 1930 membuat percobaan film animasi potongan dengan figure yang berasal dari potongan-potongan kayu. Gambar berikut adalah tokoh “Gertie The Dinosaurs”, dan “Felix the Cat”
George Pal memulai menggunakan boneka sebagai figure dalam film animasi pendeknya, pada tahun 1934 di Belanda. Dan Alexsander Ptushko dari Rusia membuat film animasi boneka panjang “The New Gulliver” di tahun 1935.
Di tahun 1935 Len Lye dari Canada, memulai menggambar langsung pada film setelah memasuki pembaharuan dalam film berwarna melalui film”Colour of Box”. Perkembangan Teknik film animasi yang terpenting, yaitu di sekitar tahun 1930-an. Dimana muncul film animasi bersuara yang dirintis oleh Walt Disney dari Amerika Serikat, melalui film”Mickey Mouse”, “Donald Duck” dan ” Silly Symphony” yang dibuat selama tahun 1928 sampai 1940.
Pada tahun 1931 Disney membuat film animasi warna pertama dalam filmnya “Flower and Trees”. Dan film animasi kartun panjang pertama dibuat Disney pada tahun 1938, yaitu film “Snow White and Seven Dwarfs”.
Demikian asal mula perkembangan teknik film animasi yang terus berkembang dengan gaya dan ciri khas masing-masing pembuat di berbagai Negara di eropa, di Amerika dan merembet sampai negara­negara di Asia. Terutama di Jepang, film kartun berkembang cukup pesat di sana, hingga pada dekade tahun ini menguasai pasaran film animasi kartun di sini dengan ciri dan gayanya yang khas.

3. Sikap Asas Film Animasi
Film animasi berasal dari dua disiplin, yaitu film yang berakar pada dunia fotografi dan animasi yang berakar pada dunia gambar. Kata film berasal dari bahasa inggris yang telah di Indonesiakan, maknanya dapat kita lihat pada kamus umum Bahasa Indonesia:
“1 barang tipis seperti selaput yang dibuat dari seluloid empat gambar potret negative (yang akan dibuat potret atau dimainkan dalam bioskop); 2 lakon (cerita) gambar hidup;” (Poerwadarminfa 1984)
Secara mendasar pengertian film yang menyeluruh sulit dijelaskan. Baru dapat diartikan kalau dilihat dari konteksnya; misalnya dipakai untuk potret negatif atau plat cetak, film mengandung pengertian suatu lembaran pita seluloid yang diproses secara kimia sebelum dapat dilihat hasilnya; atau yang berhubungan dengan cerita atau lakon, film mengandung pengertian sebagai gambar hidup atau rangkaian gambar-gambar yang bergerak menjadi suatu alur cerita yang ditonton orang, bentuk film yang mengandung unsur dasar cahaya, suara dan waktu.
Sedangkan pengertian animasi secara khusus dapat kita simak pada ensiklopedi “Americana”:
“Animated, a motion picture consisting of series of invidual hand-drawn sketches, in which the positions or gestures of the figures are varied slightly from one sketch to another. Generally, the series is film and, when projected on screen, suggest that figures are moving” (Encyclopedia Americana vol. V1,1976).
Teknik film animasi, sperti halnya film hidup, dimungkinkan adanya perhitungan keceaptan film yang berjalan berurutan antara 18 sampai 24 gambar tiap detiknya.
Gambar yang diproyeksikan ke layar sebetulnya tidak bergerak, yang terlihat adalah gerakan semu, terjadi pada indra kita akibat perubahan kecil dari satu gambar ke gambar yang lain, adanaya suatu fenomena yang terjadi pada waktu kita melihat, disebut Persistence of Vision, sehingga menghasilkan suatu ilusi gerak dari pandangan kita.
Berbeda dengan film hidup, gambar diambil dari pemotretan obyek yang bergerak, lalu dianalisis satu persatu menjadi beberapa gambar diam pada tiap bingkai pita seluloid.
Sedangkan film animasi, gerak gambar diciptakan dengan menganalisis gambar per gambar atau kerangka demi kerangka oleh animator, lalu direkam gambar demi gambar atau gerak demi gerak dengan menggunakan kamera stop-frame, kamera yang memakai alat mesin penggerak frame by frame, yaitu alat penggerak pita seluloid bingkai per bingkai, dengan perhitungan waktu untuk tiap satu detik dibutuhkan 24 bukaan bingkai kamera untuk merekam gambar, gerak ke pita seluloid.

4. Beberapa Jenis Teknik Film Animasi
Berdasarkan materi atau bahan dasar obyek animasi yang dipakai, secara umum jenis teknik film animasi digolongkan dua bagian besar, film animasi dwi-matra (flat animation) dan film animasi tri­matra(object animation).
Film animasi Dwi-matra (flat animation)
Jenis film animasi ini seluruhnya menggunakan bahan papar yang dapat digambar di atas permukaannya. Disebut juga jenis film animasi gambar, sebab hamper semua obyek animasinya melalui runtun kerja gambar. Semua runtun kerja jenis film animasi ini dikerjakan di atas bidang datar atau papar.
Beberapa jenis film animasi dwi-matra adalah:
a. Film animasi sel(Cel Technique)
Jenis film animasi ini merupakan teknik dasar dari film animasi kartun (cartoon animation). Teknik animasi ini memanfaatkan serangkaian gambar yang dibuat di atas lembaran plastic tembus pandang, disebut sel.
Figur animasi digambar sendiri-sendiri di atas sel untuk tiap perubahan gambar yang bergerak, selain itu ada bagian yang diam, yaitu latar belakang (background), dibuat untuk tiap adegan, digambar memanjang lebih besar daripada lembaran sel.
Lembaran sel dan latar diberi lobang pada salah satu sisinya, untuk dudukan standar page pada meja animator sewaktu di gambar, dan meja dudukan sewaktu dipotret.
b. Penggambaran langsung pada film
Tidak seperti pada film animasi lainnya, jenis film animasi ini menggunakan teknik penggambaran obyek animasi dibuat langsung pada pita seluloid baik positif atau negative, tanpa melalui runtun pemotretan kamera stop frame, untuk suatu kebutuhan karya seni yang bersifat pengungkapan. Atau yang bersifat percobaan, mencari sesuatu yang baru.
Film Animasi Tri-matra (Object Animation)
Secara keseluruhan, jenis film animasi tri-matra menggunakan teknik runtun kerja yang sama dengan jenis film animasi dwi-matra, bedanya obyek animasi yang dipakai dalam wujud tri-matra. Dengan memperhitungkan karakter obyek animasi, sifat bahan yang dipakai, waktu, cahaya dan ruang.
Untuk mengerakkan benda tri-matra, walaupun itu mungkin, tapi cukup sulit untuk melaksanakannya, karena sifat bahan yang dipakai mempunyai ruang gerak yang terbatas. Tidak seperti jenis., film animasi gambar, bebas melakukanberbagai gerakan yang diinginkan.
Berdasarkan bentuk dan bahan yang digunakan, termasuk dalam jenis film animasi ini adalah :
a. Film Animasi Boneka (Puppet Animation)
Obyek animasi yang dipakai dalam jenis film animasi ini adalah boneka dan figur lainnya, merupakan penyederhanaan dari bentuk alam benda yang ada, terbuat dari bahan-bahan yang mempunyai sifat lentuk (plastik) dan mudah untuk digerakkan sewaktu melakukan pemotretan bingkai per bingkai, seperti bahan kayu yang mudah ditatah atau diukir, kain, kertas, lilin, tanah lempung dan lain-lain, untuk dapat menciptakan karakter yang tidak kaku dan terlalu sederhana.
b. Film Animasi Model
Obyek animasi tri-matra dalam jenis film ini berupa macam­macam bentuk animasi ayng bukan boneka dan sejenisnya, seperti bentuk-bentuk abstark; balok, bola, prisma, piramida, silinder, kerucut dan lain-lain. Atau bentuk model, percontohan bentuk dari ukuran sebenarnya, seperti bentuk molekul dalam senyawa kimia, bola bumi.
Bentuk obyek animasi sederhana, penggunaannya pun tidak terlalu rumit dan tidak banyak membutuhkan gerak, bahan yang dipakai terdiri dari kayu, plastic keras dan bahan keras lainnya yang sesuai denga sifat karakter materi yang dimiliki, tetapi tidak berarti bahan lentuk tidak dipakai.
Disebut juga film animasi non-figur, karena keseluruhan cerita tidak membutuhkan tokoh atau figure lainnya. Jenis film Teknik yang memanfaatkan lembaran sel merupakan suatu pertimbangan penghematan gambar, dengan memisahkan bagian dari obyek animasi yang bergerak, dibuat beberapa gambar sesuai kebutuhan; dan bagian yang tidak bergerak, cukup dibuat sekali saja.
c. Film Animasi Potongan (Cut-out Animation)
Jenis film animasi ini, termasuk penggunaan teknik yang sederhana dan mudah. Figur atau obyek animasi dirancang, digambar pada lembaran kertas lalu dipotong sesuai dengan bentuk yang telah dibuat, dan diletakkan pada sebuah bidang datar sebagai latar belakangnya. Pemotretan dilakukan dengan menganalisis langsung tiap gerakan dengan tangan, sesuai denagn tuntutan cerita.
Dengan teknik yang sederhana, gerak figur atau obyek animasi menjadi terbatas sehingga karakternyapun terbatas pula. Karakter figur dibuat terpisah, biasanya, terdiri dari tujuh bagian yang berbeda; kepala, leher, badan, dua tangan dan dua kaki. Untuk menggerakkan dan menghidupkan karakter, pemisahan itu bias disesuaikan dengan tuntutan cerita, bisa dibuat kurang dari bagian tadi atau lebih.
d. Film Animasi Bayangan (Silhoutte Animation)
Seperti halnya pertunjukan wayang kulit, jenis film animasi ini menggunakan cara yang hampir sama, figur atau obyek animasi berupa bayangan dengan latar belakang yang terang, karena pencahayaannya berada di belakang layer.
Teknik yang dipakai sama dengan film animasi potongan, yaitu figur digambar lalu dipotong sesuai dengan bentuk yang digambar dan diletakkan pada latar di meja dudukan kamera untuk dipotret. Bedanya di sini, kertas yang dipakai tidak seperti animasi potongan, bahan kertas berwarna atau diberi warna sesuai dengan kebutuhan, sedangkan film animasi bayangan seluruhnya menggunakan bahan kertas berwarna gelap atau warna hitam, baik itu figur atau obyek animasi lainnya.
e. Film Animasi Kolase (Collage Animation)
Yang selalu berhubungan dengan jenis film animasi ini adalah sebuah teknik yang bebas mengembangkan keinginan kita untuk menggerakkan obyek animasi semaunya di meja dudukan kamera. Teknik cukup sederhana dan mudah dengan beberapa bahan yang bisa dipakai; potongan Koran, potret, gambar-gambar, huruf atau penggabungan dari semuanya. Gambar dan berbagai bahan yang dipakai, disusun sedemikian rupa lalu dirubah secara berangsur­angsur menjadi bentuk susunan baru, dimana tiap perubahan penempelan dipotret dengan kamera menjadi suatu bentuk film animasi yang bebas.
Perkembangan suatu perusahaan, diagram suatu jaringan dalam tubuh organisme, pembuatan credit title dalam sebuah film cerita dan lain sebagainya.

5. Penggunaan Film Animasi
Penggunaan film animasi sebagai suatu bentuk pantara rupa rungu (audio visual medium), cukup berperan penting dalam menyebarkan pesan atau gagasan yang ingin disampaikan ke masyarakat luas. Film animasi dipakai pada:

1. Televisi komersial; Film animasi digunakan dengan tujuan komersial, seperti film Wan pada televise, sebagai sisipan di antara acara-acara program televise, berupa pesan-pesan pendek kepada pirsawan dan sebagai film hiburan.

2. Bioskop; Film animasi bisa sebagai film cerita panjang, film cerita pendek, dan film sisipan untuk Man pada bioskop.
3. Pelayanan Pemerintah; Film animasi digunakan sebagai film propaganda, film penerangan dan pendidikan.
4. Perusahaan; film animasi digunakan sebagai film hubungan masyarakat (public relations) seperti: film penerangan, film pendidikan dan film propaganda atau film Man pengenalan produk.


6. Jenis-jenis Animasi

Animasi yang dulunya mempunyai prinsip yang sederhana, sekarang telah berkembang menjadi beberapa jenis, yaitu:

Animasi 2D, Animasi 3D, Animasi tanah Hat (Clay Animation), Animasi Jepang (Anime).

a. Animasi 2D (2 Dimensi)
Animasi ini yang paling akrab dengan keseharian kita. Biasa juga disebut dengan film kartun. Kartun sendiri berasal dari kata Cartoon, yang artinya gambar yang lucu. Memang, film kartun itu kebanyakan film yang lucu. Contohnya banyak sekali, baik yang di TV maupun di Bioskop. Misalnya: Looney Tunes, Pink Panther, Tom and Jerry, Scooby Doo, Doraemon, Mulan, Lion King, Brother Bear, Spirit, dan banyak lagi. Meski yang populer kebanyakan film Disney, namun bukan Walt Disney sebagai bapak animasi kartun. Contoh lainnya adalah Felix The Cat, si kucing hitam. Umur si kucing itu sudah lumayan tua, dia diciptakan oleh Otto Messmer pada tahun 1919. Namun sayang, karena distribusi yang kurang baik, jadi kita sukar untuk menemukan film-filmnya. Bandingkan dengan Walt Disney yang sampai sekarang masih ada misalnya Snow White and The Seven Dwarfs (1937) dan Pinocchio (1940).
b. Animasi 3D (3 Dimensi)
Perkembangan teknologi dan komputer membuat teknik pembuatan animasi 3D semakin berkembang dan maju pesat. Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D. Dengan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud manusia aslinya. Semenjak Toy Story buatan Disney (Pixar Studio), maka berlomba­lombalah studio film dunia memproduksi film sejenis. Bermunculanlah, Bugs Life, AntZ, Dinosaurs, Final Fantasy, Toy Story 2, Monster Inc., hingga Finding Nemo, The Incredible, Shark Tale. Cars, Valian. Kesemuanya itu biasa juga disebut dengan animasi 3D atau CGI (Computer Generated Imagery).
c. Animasi Tanah Liat (Clay Animation)
Kata orang, meskipun sekarang sudah jamannya Pizza dan Bistik, namun terkadang kita juga masih kangen dengan masakan tradisional seperti sayur asem. Ungkapan tersebut cocok buat animasi Clay Animation.
Jenis ini yang paling jarang kita dengar dan temukan diantara jenis lainnya. Padahal teknik animasi ini bukan termasuk teknik baru seperti pada saat Toy Story membuka era baru animasi 3D. Bahkan, boleh dibilang nenek moyangnya animasi. Karena animasi pertama dalam bentuk CIayAnimation. Meski namanya clay (tanah liat), yang dipakai bukanlah tanah liat biasa. Animasi ini memakai plasticin, bahan lentur seperti permen karet yang ditemukan pada tahun 1897. Tokoh-tokoh dalam animasi Clay dibuat dengan memakai rangka khusus untuk kerangka tubuhnya, lalu kerangka tersebut ditutup dengan plasficine sesuai bentuk tokoh yang ingin dibuat. Bagian-bagian tubuh kerangka ini, seperti kepala, tangan, kaki, disa dilepas dan dipasang lagi. Setelah tokoh-tokohnya siap, lalu difoto gerakan per gerakan. Foto-foto tersebut lalu digabung menjadi gambar yang bisa bergerak seperti yang kita tonton di film. Animasi Clay termasuk salah satu jenis dari Stop-motion picture. Film Animasi Clay Pertama dirilis bulan Februari 1908 berjudul, A Sculptors Welsh Rarebit Nightmare. Untuk beberapa waktu yang lalu juga, beredar film clay yang berjudul Chicken Run.
d. Animasi Jepang (Anime)
Film-film yang dibahas diatas adalah kebanyakan buatan Amerika dan Eropa. Namun, Jepang pun tak kalah soal animasi. Jepang sudah banyak memproduksi anime (sebutan untuk animasi Jepang). Berbeda dengan animasi Amerika, anime Jepang tidak semua diperuntukkan untuk anak-anak, bahkan ada yang khusus dewasa.
Bicara tentang anime, ada tokoh legendaris, yaitu Dr. Osamu Tezuka. Beliau menciptakan Tetsuwan Atom atau lebih dikenal dengan Astro Boy. Seperti film animasi Amerika atau Eropa, Anime juga terdiri dari beberapa jenis, tapi yang membedakan bukan cara pembuatannya, melainkan formatnya, yaitu serial televisi, OVA, dan film bioskop.

7. Software Pembuat Animasi
Di pasaran sekarang ini sudah banyak beredar softwarwe pembuat animasi, baik itu 2D atau 3D. Untuk lebih jelasnya perhatikan daftar dibawah ini yang disusun berdasarkan kriterianya.

Software Animasi 2 Dimensi:

Macromedia Flash, CoRETAS, Corel R.A.V.E., After Effects, Moho, CreaToon, ToonBoom, Autodesk Animaton (1990-an) dll


Software Animasi 3 Dimensi:

Maya, 3D Studio Max, Maxon Cinema 4 D, LightWave, Softlmage, Poser, Motion Builder, Hash Animation Master, Wings 3D, Carrara, Infini-D, Canoma dll


8. Perkembangan Animasi Di Indonesia
Bagaimana dengan perkembangan Animasi di Indonesia sendiri? Pada tahun 1980-an, ada film animasi produk Indonesia yang jadi serial Televisi yaitu si Huma yang menjadi favorit anak-anak pada masa itu. Tahun 2004, merupakan sejarah bagi per-Animasian Indonesia dengan dibuatnya film cerita panjang animasi 3D pertama oleh Studio KasatMata Jogja bekerja sama dengan Kelompok Visi Anak Bangsa Pimp. Garin Nugroho, membuat film animasi 3D “Homeland” dengan sutradara Gangsar Waskito.

guru olahraga sman 9 yogyakarta lowongan jakarta lowongan pekerjaan spg di jakarta logo sman 4 tasikmalaya gambar gedung sekolah sman 26 gambar logo sekolah sman 49 jakarta situs resmi sman 5 makassar daftar nomor telepon orang jakarta alat musik tradisional jakarta proses pembuatan batik jakarta logo sman 12 semarang website sman 13 tangerang sman 26 logo logo sman 4 denpasar cewek sman 5 tanjungpinang logo sman 1 palopo batik sman 9 yogyakarta telp jne jakarta.http://internetduniakita.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
;